:
Oleh Juliyah, Kamis, 21 April 2016 | 08:06 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 2K
Jakarta, Infopublik - Kemajuan dalam pengendalian Malaria membuat angka kejadian malaria atau Annual Parasite Incidence (API) di Indonesia dalam lima tahun terakhir (2011-2015) terus menurun.
"Kemajuan dalam pengendalian malaria mampu menurunkan 50 persen kasus dalam lima tahun terakhir dan dari 1,75 di 2011 menjadi 0,85 per mill di 2015," kata Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, M Subuh dalam temu media menyambut Hari Malaria Sedunia di Kemenkes Jakarta, Rabu (20/4).
Menurutnya, saat ini terdapat 232 dari 514 kabupaten/kota atau 45 persennya, dengan jumlah penduduk 189,352,023 telah mencapai eliminasi malaria. Artinya 74 persen penduduk Indonesia tinggal di daerah bebas malaria.
Kriteria kabupaten dan kota mendapat sertifikat eliminasi jika angka kejadian malaria API lebih kecil dari 1 per 1000 penduduk, jumlah kasus positif yang tidak ditemukan dengan pemeriksaan laboratorium tidak lebih dari 5 persen, dan tidak ditemukan lagi kasus penularan selama tiga tahun berturut-turut yang dipantau terus menerus.
Pemerintah mengupayakan agar seluruh rumah tangga di daerah endemis Malaria mendapatkan kelambu anti nyamuk dan memanfaatkannya dengan baik untuk mencegah Malaria.
Selain itu, percepatan mencapai bebas malaria perlu dilakukan di provinsi Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara dan NTT. Khusus di kawasan timur cakupan distribusi kelambu difokuskan 100 persen karena belum ada satupun kabupaten di kawasan Timur Indonesia yang sudah eliminasi Malaria.
Data Kemenkes menyebutkan, percepatan pengendalian malaria diperkuat dengan penambahan 2.440 pos malaria desa yang dilayani oleh 3.769, penambahan 20 malaria center di delapan provinsi, penyediaan dana bersumber APBN dan bantuan luar negeri untuk pengendalian malaria rata-rata Rp 250 miliar pertahun belum termasuk APBD.
Selain itu, penguatan koordinasi lintas sektor dan masyarakat melalui forum nasional gebrak malaria di seluruh provinsi, kabupaten dan kota, penguatan dukungan manajemen dengan penerbitan regulasi daerah tentang percepatan eliminasi malaria.
Juga intensifikasi seluruh komponen program pengendalian Malaria baik penemuan dan pengobatan kasus, surveilans, pencegahan dan respon KLB, pengendalian vektor, pencegahan faktor risiko dan manajemen lingkungan juga dukungan masyarakat dan kalangan dunia usaha.
"Eliminasi malaria di Indonesia semakin dekat, sebagian besar provinsi di Indonesia telah hampir mencapai eliminasi malaria, dengan kerja keras dan cerdas seluruh jajaran dan didukung lapisan masyarakat diharapkan Indonesia bebas Malaria sebelum 2030 bisa terwujud," ungkapnya.