Rakor Asian Games 2018 Bahas Penganggaran dan Regulasi

:


Oleh Astra Desita, Rabu, 20 April 2016 | 10:51 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 301


Jakarta, InfoPublik - Sesmenpora Alfitra Salamm didampingi Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Gatot S Dewa Broto dan Ketua Satlak Prima Ahmad Sutjipto membuka rapat koordinasi lintas kementerian/lembaga tentang Persiapan Penyelenggaraan Asian Games (AG) 2018 Jakarta-Palembang.

Melalui rakor yang berlangsung di Gedung Graha Pemuda Kemenpora, Senayan, Jakarta, Selasa (19/4), dipaparkan beberapa poin tentang progres report persiapan Asian Games yang sedang berjalan, kendala yang terjadi, evaluasi serta adanya kebijakan-kebijakan baru dan solusinya.


"Meski Asian Games masih dua tahun tetapi perlu ada beberapa yang perlu kita bahas bersama, evaluasi dan adanya beberapa kebijakan baru. AG dari aspek legalitas sangat kuat yakni Keppres Nomor 12 tahun 2015, pasal 6 menyatakan, kementerian/lembaga daerah dan instansi wajib memberikan dukungan teknis dan administrasi sesuai tugas dan fungsinya masing-masing melalui perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan mendukung AG 2018," ucap Sesmenpora dalam sambutannya.


Selain Keppres dimaksud, ia menambahkan adanya Inpres pendukung pelaksanaan AG yakni Inpres Nomor 2 tahun 2016 dan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

"Inpres ini menjelaskan tentang adanya dukungan penyelenggaraan AG sekitar 24 kementerian/lembaga dan empat pemerintah daerah sesuai tupoksinya masing-masing serta Kepmen PU PR untuk Satgas Infrastruktur AG," lanjutnya.


Terkait infrastruktur Asian Games, Imam S Emawi selaku Satgas Infrastruktur dari KemenPU mengatakan pihaknya belum dapat bekerja dengan maksimal.

"Kami masih belum tahu persis Inasgoc ini kami menghubungi siapa apa KOI atau yang lain karena terkait program sarana prasarana, terkait Komplek GBK dan Wisma Atlet kami sedang lakukan baik Jakarta dan Palembang sesuai arahan Presiden GBK harus ada perubahan secara tertib, aman dan nyaman serta berkelanjutan," ucapnya.


Intinya kami memerlukan dukungan perizinan dari Pemda DKI serta percepatan khususnya terkait kejelasan venue untuk pertandingan karena masih banyak cabang olahraga yang di luar GBK dan di luar Jakabaring yang perlu dari sekarang diteliti satu persatu misalnya Boxing, Anggar, Basket dan lainnya.

Di GBK dan Palembang sendiri pertandingan utamanya hanya ada 8 cabor sisanya ada sekitar 17 cabor," lanjutnya.


Asian Games 2018 akan mempertandingkan 28 cabang olimpic sport, 8 martial sport, 2 traditional sport dan satu cabang olahraga tambahan (bridge, panjat tebing atau jetski) dan akan dihadiri 10000 atlet, 5000 ofisial, 2000 wasit, 1000 VIP, 10000 media, 30000 voluntir, 2000 operating personal dan 3000 sponsor.


"Beberapa cabor saat ini memerlukan kejelasan tempat pertandingan dan latihan seperti road race, downhill, cross country, renang, lari, pencak silat, judo, taekwondo dan pencak silat, terkait penyelenggaraan Asian Youth Games pada November 2017 di Indonesia untuk tes venue sekitar 9-11 cabor, lebih sedikit cabangnya lebih baik," tambah Kasatlak Prima Ahmad Sutjipto.