:
Oleh H. A. Azwar, Rabu, 20 April 2016 | 09:14 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 254
Jakarta, InfoPublik - Wilayah Prefektur Kumamoto, Pulau Kyushu, Jepang Selatan kembali diguncang gempa susulan yang lebih besar magnitude-nya. Gempa 7,3 SR terjadi di Kumamoto pada Sabtu (16/4) pukul 01.25 waktu setempat atau Jumat (15/4) pukul 23.25 WIB.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, Badan Meteorologi Jepang merevisi kekuatan gempa dari 7,1 SR menjadi 7,3 SR.
Sebelumnya, di daerah yang sama yaitu di Prefektur Kumamoto dengan kekuatan 6,4 SR pada Kamis (14/4) pukul 21.27 waktu setempat atau 20.03 WIB. Pusat gempa di daratan dengan kedalaman yang dangkal yaitu 10 km pada permukiman yang cukup padat penduduknya, kata Sutopo di Jakarta, Sabtu (16/4).
Menurutnya, gempa 6,4 SR adalah gempa awal (foreshock) yang kemungkinan memicu gempa berikutnya yang lebih besar yaitu gempa 7,3 SR. Kedua gempa tersebut memiliki mekanisme yang sama yaitu sesar geser mendatar.
Pada saat gempa pertama, 6,4 SR, gempa dirasakan berkisar VI-VII MMI atau sangat keras. Kemudian gempa kedua 7,3 SR memiliki intensitas gempa dirasakan hingga VIII-IX MMI atau getaran yang hebat sehingga sangat merusak, ujarnya.
Ditambahkannya, hingga saat ini Pemerintah Jepang masih melakukan penanganan darurat, khususnya pencarian dan penyelamatan korban. Data sementara dampak gempa, 13 orang tewas, puluhan masih tertimbun di reruntuhan bangunan dan lebih 44 ribu orang harus dievakuasi pada Sabtu (16/4) pukul 10.00 WIB.
“Peringatan dini tsunami telah dicabut, namun sebagian masyarakat masih belum berani ke daerah pantai,” imbuh Sutopo.
Sutopo mengatakan, personel militer ditambah hingga 20 ribu personel tentara untuk melakukan penanganan darurat. Logistik dan peralatan juga ditambah. “Meski peringatan tsunami telah dicabut, setelah sempat diberlakukan, warga di tepi pantai tetap diminta waspada,” kata Sutopo.
Sutopo menyatakan, Kepala BNPB, Willem Rampangilei, telah memerintahkan Tim Reaksi Cepat BNPB untuk terus memantau perkembangan dampak gempa Jepang. “BNPB siap jika sewaktu-waktu diminta untuk mengirimkan bantuan ke Jepang,” tukas Sutopo.