:
Oleh Juliyah, Selasa, 19 April 2016 | 11:10 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 423
Jakarta, InfoPublik - Kesiapan dan kewaspadaan Indonesia menghadapi ancaman penyakit menular, khususnya yang berpotensi wabah atau Public Health Emergency Of International Concern (PHEIC), akan dinilai awal 2017.
Direktur Surveilans, Imunisasi, Karantina dan Kesehatan Matra Kemenkes Elizabeth Jane Soepardi mengatakan Indonesia akan dinilai apakah mampu menerapkan kewaspadaan terhadap PHEIC sesuai standar dan tahun ini Indonesia akan masuk dalam tim penilai untuk beberapa negara diantaranya Bangladesh, Mozambik dan Amerika Serikat. "Jadi kalau kita bisa menilai negara lain negara kita sendiri harus mampu dan berani dinilai dan harus lulus," katanya di sela-sela simulasi PHEIC di pelabuhan Tj.Priok Jakarta, Jumat (15/4).
Menurutnya, simulasi penanggulangan PHEIC menjadi hal yang wajib dilakukan dan harus didokumentasikan karena akan dinilai. "Indonesia dan dunia juga dituntut mampu memiliki kapasitas surveilans dan respon. Jadi kita harus mampu mengamati penyakit kalau terdeteksi kita bisa siap dan melakukan respon yang adekuat," ujarnya.
Beberapa tahun terakhir bermunculan penyakit menular baru dan sebagian bahkan berhasil masuk serta merebak di Indonesia, seperti SARS, dan flu burung. Sementara itu, di negara-negara Timur Tengah telah muncul dan berkembang penyakit Mers CoV. "Dengan kesiapan dan kewaspadaan menghadapinya kita bisa melindungi masyarakat dari penyakit menular yang bisa menyebabkan kematian," ujarnya.
