:
Oleh H. A. Azwar, Selasa, 19 April 2016 | 08:03 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 572
Jakarta, InfoPublik - Di tengah kondisi perkonomian nasional yang penuh tantangan, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan mampu mencatat pencapaian iuran kepesertaan melampaui realisasi pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto, dalam siaran pers, Jumat (15/4) mengatakan, iuran kepesertaan yang dikumpulkan BPJS Ketenagakerjaan pada triwulan pertama tahun ini mencapai Rp10,1 triliun atau tumbuh 140 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp7,2 triliun.
Perolehan iuran ini sejalan dengan peningkatan kepesertaan yang tercatat per Maret sebesar 19,25 juta tenaga kerja atau naik 115,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Kami optimis pertumbuhan iuran hingga akhir tahun akan sesuai target sebesar dengan pertumbuhan 124 persen dibandingkan dengan tahun 2015, kata Agus.
Menurut Agus, kenaikan iuran tersebut didukung oleh upaya BPJS Ketenagakerjaan dalam melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat.
Selain itu, kenaikan iuran tersebut juga sejalan dengan optimalisasi kerjasama dengan berbagai pihak seperti lembaga pemerintah melalui pelayanan terpadu satu pintu (PTSP), Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (Paten) dan mitra strategis serta perbankan, ujarnya.
Pihak BPJS juga akan mengoptimalkan pengawasan dan pemeriksaan (wasrik) untuk memastikan pelaksanaan program jaminan sosial tenaga kerja dipatuhi oleh seluruh masyarakat pekerja dan pengusaha. “Saat ini kami sudah memiliki petugas wasrik yang tersebar di 132 unit kerja BPJS Ketenagakerjaan diseluruh Indonesia,” imbuh Agus.
Selain peningkatan kepesertaan, BPJS Ketenagakerjaan melalui jajaran Direksi yang baru akan fokus pada pembenahan pelayanan di kantor cabang untuk masyarakat pekerja, pungkas Agus.