:
Oleh G. Suranto, Rabu, 13 April 2016 | 23:39 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 1K
Jakarta, InfoPublik - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir secara resmi membuka pameran teknologi peralatan laboratorium terbesar di Indonesia atau LAB Indonesia 2016.
Pameran teknologi ini diselenggarakan di Balai Sidang Jakarta Convention Center, selama tiga hari pada tanggal 13-15 April 2016.
Pameran business-to-business tersebut merupakan hasil kerjasama antara PT Prakarsa Sinergi Utama dengan ECMI ITE Asia Sdn Bhd, dan menghadirkan teknologi dan alat-alat laboratorium terkini, dan sebagai ajang yang tepat bagi produsen, pemasok, serta masyarakat dan industri laboratorium untuk bertemu.
“Kami berharap, dengan adanya pameran ini dapat selalu meningkatkan kreativitas para peneliti untuk mengembangkan inovasi,” kata Nasir pada acara pembukaan pameran tersebut di JCC, Rabu (13/4).
Di samping itu, kata dia, pameran ini juga diharapkan bisa memberikan konstribusi yang baik kepada bangsa dan negara.
Sementara Juanita Soerakoesoemah, Managing Director PT Prakarsa Sinergi Utama selaku penyelenggara LAB Indonesia 2016, menyampaikan LAB Indonesia ini mencerminkan kemampuan negara-negara dalam menguasai dan mengembangkan perangkat mutakhir, modern dan canggih dalam bidang industri laboratorium.
Selain itu, juga mempertemukan kebutuhan peneliti akan perangkat pembantu penelitiannya, serta mempertemukan penjual dan pembeli dari dalam maupun luar negeri.
LAB Indonesia di dukung oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Laboratorium Kesehatan Daerah DKI Jakarta, Laboratorium Kesehatan Daerah Kota Tangerang, Balai Laboratorium Kesehatan DI Jogyakarta, Himpunan Kimia Indonesia (HKI), Responsible Care Indonesia (RCI), Masyarakat Standardisasi Indonesia (MASTAN), Himpunan Profesi Analisis Kimia Indoensia (HIMPAKI).
Kemudian Ikatan Laboratorium Kesehatan Indonesia (ILKI), Badan Standardisasi Nasional BSN), Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Kesehatan Indonesia (PATELKI), Lab Mania, Singapore Manufacturing Federation (SMF).
Dukungan lembaga-lembaga tersebut memperkuat keberadaan LAB Indonesia sebagai baromater industri laboratorium di Indonesia, dan juga berpotensi meningkatkan perkembangan teknologi dan pengembangan jejaring kerjasama usaha diantara para pelaku bisnis bidang usaha alat-alat laboratorium yang lebih luas hingga ke pasar internasional.