:
Oleh Juliyah, Rabu, 13 April 2016 | 12:21 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 322
Jakarta, InfoPublik - Program Jaminan Kesehatan Nasional - Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), yang dikelola BPJS Kesehatan, telah bekerjasama dengan 1.847 rumah sakit.
Kerjasama juga terjalin dengan 19.969 fasilitas kesehatan tingkat pertama dan 2.813 faskes penunjang (apotik, optik dan lainnya). "Kehadiran program JKN-KIS sangat dirasakan masyarakat. Program ini selain melakukan upaya kuratif dan rehabilitatif, juga menekankan pada upaya promotif preventif untuk kesehatan perorangan, antara lain senam sehat, deteksi dini kanker leher rahim dan screening kesehatan," kata Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris di sela-sela Public Expose BPJS Kesehatan di kantor Pusat BPJS Kesehatan Cempaka Putih Jakarta, Rabu (13/4).
Ia mengatakan keberadaan program ini sangat menolong masyarakat yang membutuhkan upaya memulihkan kondisi kesehatannya dan mencegah kecacatan atas penyakit yang dideritanya.
Hal ini menurutnya, terlihat dari jumlah pemanfaatannya di fasilitas kesehatan oleh peserta BPJS Kesehatan, yaitu: sebanyak 100,62 juta kunjungan di fasilitas kesehatan tingkat pertama (Puskesmas, Dokter Praktik Perorangan, dan Klinik Pratama/Swasta), serta 39,81 juta kunjungan Rawat Jalan Tingkat Lanjutan (Poliklinik RS) dan 6,31 juta kasus Rawat Inap Tingkat Lanjutan (RS).
Ia juga menyampaikan bahwa, Pengelolaan dana dan program selama tahun 2015 telah dilakukan dengan baik, dibuktikan dengan diperolehnya opini WTP dan capaian atas pelaksanaan Good Governance yang diterapkan oleh BPJS Kesehatan.
Hasil pengukuran Good Governance BPJS Kesehatan memperoleh penilaian Sangat Baik (yang merupakan predikat tertinggi, yaitu > 85), dengan capaian skor aktual yaitu 88,96 dari skor maksimal 100. BPJS Kesehatan juga telah memperoleh penilaian yang baik (warna hijau) dari Kantor Staf Presiden (KSP) atas capaian Cetak dan Distribusi KIS melalui pihak ketiga sebanyak 100,70% atau 87.006.370 kartu.