:
Oleh Astra Desita, Rabu, 13 April 2016 | 10:38 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 214
Jakarta, InfoPublik - Menpora Imam Nahrawi menghadiri pembukaan Babak Final Musabaqoh Kitab Kuning Tingkat Nasional 2016 di Gedung DPP PKB, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (12/4).
Pembukaan final resmi ditandai dengan pemukulan rebana bersama oleh Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Sekjen PKB Abdul Kadir Karding, Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi Marwan Ja'far, Menaker Hanif Dhakiri, Menristekdikti M Nasir, dan Ketua Lembaga Bahtsul Masail PBNU Najib Hasan.
Pembukaan final Musabaqoh Kitab Kuning (MKK) diawali dengan pembacaan ayat suci Alquran oleh Abdullah Sengkang, Juara Qori' Nasional 2014 dari Papua.
Kemudian, dilanjutkan penyerahan Kitab Ihya' Ulumuddin dari Ketum PKB kepada Ketua Dewan Juri sekaligus Rektor Institut Ilmu Quran (IIQ) KH Ahsin Sakho'.
Ketum PKB Muhaimin Iskandar mengatakan MKK adalah kebanggaan ahlussunnah wal jamaah. "Nahdlatul Ulama adalah pesantren besar. Pesantren adalah NU kecil. MKK sebagai tradisi pesantren diikuti 1200-an peserta. Perjuangan ahlussunnah wal jamaah terus-menerus direvitalisasi melalui MKK karena kita sedang menghadapi tantangan besar," ujarnya.
Jika Alquran dipahami secara utuh tidak dipotong-potong, Insyaallah tidak akan ada terorisme dan kekerasan. Melalui Nahdlatul Ulama dan MKK kita selamatkan bangsa yang bergolak, lanjut Muhaimin.
Ketua Panitia sekaligus Ketum DKN Garda Bangsa Ahmad Cucun Syamsurijal mengatakan babak penyisihan MKK dilaksanakan sejak 2-9 April 2016. "Sekarang berkumpul 124 finalis. Mereka berasal dari 31 provinsi. Tiap lokasi diambil empat juara sehingga sekarang terkumpul 124 finalis. Ke depan akan dirangkai dengan Hari Santri Nasional. Pemenang akan diajak berziarah ke makam Rasul dan makam Imam Ghozali," ujar Cucun.
Selaku Ketua Dewan Pengarah MKK, Menpora Imam Nahrawi mengatakan kitab kuning adalah tradisi pesantren salaf yang selama ini menjadikan Indonesia sebagai negara Pancasila yang Islami.
"Kita bukan negara Islam tapi perilaku dan karakternya Islami. Tradisi ilmu pengetahuan yang digali melalui kitab kuning pesantrenlah yang membuat nilai-nilai Islam Indonesia mewarnai bangsa kita," ujar Menpora.
Dalam pembukaan final MKK, ada pembacaan kitab Ihya' Ulumuddin oleh para menteri yakni Menpora, Menaker Hanif Dhakiri, Menteri Desa, PDT, dan Transmigrasi Marwan Ja'far, dan Menristek M Nasir. Ini menunjukkan menteri-menteri NU adalah lulusan pesantren. Sebab, kitab kuning adalah benteng atas kokohnya khazanah peradaban ilmu pengetahuan Indonesia.