:
Oleh H. A. Azwar, Rabu, 13 April 2016 | 10:25 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 475
Jakarta, InfoPublik - Palestina tengah menjajaki kemungkinan kerjasama di bidang pariwisata dengan Indonesia, utamanya para jamaah ibadah umrah.
Direktur Jenderal Promosi Kementerian Pariwisata dan Barang Antik Palestina, W Kholil A dan rombongan, diterima Sekjen Kementerian Agama Nur Syam yang didampingi Dirjen Bimas Islam Machasin dan Karo Hukum dan KLN Kemenag A Gunaryo di Ruang Kerja Sekjen, Gedung Kemenag Lapangan Banteng, Jakarta, Selasa (12/4).
Kholil sendiri membawa rombongan yang terdiri atas Shako Usumi (Tourisme Promotion Expert), Elies S Dies (Project Manager Holy Land Turst, Betlehem), Ala Kabajah (Sekjen Palistinian Society of Tourist and Travel Agents, Ramallah), Margo Tarazi (Sekretaris Palistinian Incoming Tourism Professionals) dan Riad M Hamad (General Manajer Jericho Resort Village).
Menurut Kholil, Palestina sedang berbenah untuk menarik banyak wisatawan dunia ke Wilayah Suci Agama Islam, Nasrani dan Yahudi tersebut.
Kami memiliki banyak paket wisata menarik yang bisa dikunjungi oleh masyarakat Indonesia, utamanya para Wisatawan Syari’ah yang melaksanakan ibadah umrah. Ada Jericho Village, Masjid al-Aqsa, Hebron, Betlehem, Nablus dan lain sebagainya dengan hotel-hotel yang menarik, cantik dan aman, ujar Kholil.
Kholil berharap, Indonesia yang merupakan negara berpenduduk Islam terbesar di dunia, berkenan berkunjung dan melihat langsung Palestina yang Indah.
Masyarakat Indonesia bisa berkunjung ke Palestina melalui Yordania. “Palestina dan Yordania seperti saudara. Bahkan Palestina bisa ditempuh perjalan darat dari Amman (Ibukota Yordania) sekitar dua jam. Dan aman, karena akan ada paket pelayanan wisata yang resmi dan menyeluruh. Mungkin bisa dianalogikan seperti ketika kita hendak berkunjung di Eropa, bisa kita ke Brussel (Ibukota Belgia) kemudian ke Paris (Perancis) dan lainnya, dengan mudah,” jelas Kholil.
Kholil mengusulkan, jika ada yang berkenan, para jamaah umrah dari Indonesia, selepas menunaikan ibadah umrah di Makkah dan Madinah (Saudi Arabia), bisa menuju ke Amman yang hanya berjarak sekitar 1 jam penerbangan, lalu ke Palestina melalui jalur darat selama sekitar 2 jam.
Palestina secara geografis, terbagi atas dua bagian, barat dan timur. Wilayah bagian barat adalah Gaza yang berbatasan langsung dengan Mesir dan Israel. Wilayah Gaza sangat kecil dan terisolir. Sedang wilayah Timur cenderung luas, yakni Nablus, Ramallah dan Hebron dan berbatasan langsung dengan Israel di bagian barat, selatan dan utara dan sebelah timur berbatasan dengan Yordania. Palestina bagian timur adalah wilayah yang paling memungkinkan untuk dikunjungi.
Sekjen Kemenag Nur Syam melihat, pada dasarnya banyak masyarakat Indonesia bersedia berkunjung ke Palestina. “Tapi, bagaimana dengan keamanan, visa dan lain sebagainya. Sisi lain, Indonesia tidak berhubungan dengan Israel,” tanya Nur Syam.
Nur Syam menjelaskan, bahwa para jamaah Umroh Indonesia, biasanya setelah Umroh, pergi ke Istambul (Turki), Kairo (Mesir) dan negara-negara yang dekat dengan Saudi. Dan belum ada yang ke Palestina.
Pada dasarnya kami menyambut baik usulan ini. Kami akan koordinasikan dengan Ditjen PHU, dengan para agen travel umroh, masyarakat dan lain sebagainya. Pemerintah kami sangat mendukung kebebasan Palestina dan pendirian Negara Palestina, tukas Nur Syam.