:
Oleh Juliyah, Rabu, 30 Maret 2016 | 21:40 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 495
Jakarta, InfoPublik - Sungai Bengawan Solo kini memiliki aplikasi sistem informasi peringatan dan respon awal banjir dengan resolusi dan akurasi tinggi berbasis android dan iOS.
Aplikasi ini hasil kerjasama Palang Merah Indonesia (PMI) dengan ITB, International Federation of the Red Cross and Red Crescent Societies (IFRC) dan Zurich Insurance Indonesia (ZII).
“Sungai Bengawan Solo memiliki fungsi strategis dalam mendukung keberlangsungan aktivitas masyarakat yang berada di Daerah Aliran Sungai (DAS) di Jawa Tengah dan Jawa Timur," kata Ketua Bidang Penanggulangan Bencana PMI Soemarsono, saat launching aplikasi FEWEAS di Solo, Rabu (30/3).
Menurutnya, sistem ini memberikan informasi prediksi potensi banjir untuk dua hari ke depan dengan interval satu jam di DAS Bengawan Solo, termasuk prediksi curah hujan skala dasarian untuk lima tahun mendatang.
Penggunaan sistim ini juga bekerjasama dengan Perum Jasa Tirta 1. Aplikasi ini lanjutnya, sangat mudah untuk digunakan masyarakat, sehingga membantu mengurangi dampak bencana banjir saat terjadi luapan Bengawan Solo di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Kepala BPBD Provinsi Jawa Tengah Sarwa Pramana mengatakan aplikasi ini membantu Provinsi Jawa Tengah dalam mewujudkan masyarakat tangguh bencana dan mendukung program pemerintah mewujudkan desa - kelurahan, kabupaten - kota, dan provinsi yang tangguh bencana.
Ketua Program Studi Meteorologi ITB, Armi Susandi yang juga Ketua pelaksana proyek FEWEAS menjelaskan bahwa masyarakat dapat ikut berperan aktif memberikan informasi kejadian banjir dengan mengunggah foto maupun video melalui aplikasi ini.
"FEWEAS adalah aplikasi prediksi potensi banjir resolusi dan ketepatan tinggi yang pertama di Indonesia yang dikerjakan sendiri oleh tenaga ahli dari ITB, ungkapnya.
FEWEAS bermanfaat bagi masyarakat di sekitar DAS Bengawan Solo menjadi semakin tangguh dalam menghadapi banjir. FEWEAS dapat menjadi salah satu masukan penting bagi para pemangku kepentingan lainnya dalam menyusun rencana mitigasi terhadap potensi banjir di masa mendatang.