:
Oleh G. Suranto, Jumat, 25 Maret 2016 | 23:09 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 286
Jakarta, InfoPublik - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menganggarkan Rp 3 triliun untuk membangun rumah susun, baik untuk pembangunan rusun baru maupun lanjutan pembangunan rusun tahun 2015.
Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Jakarta, Ika Lestari Aji mengatakan, ada delapan lokasi yang pembangunan lanjutan tahun lalu.
“Pembangunannya bukan berhenti karena masalah teknis, melainkan karena APBD 2015 menggunakan Peraturan Gubernur dimana pembangunan tidak boleh dilakukan secara multiyears atau tahun jamak,” kata Ika Lestari, Jumat (25/3).
Dia merinci 38 rusun yang dibangun yakni delapan rusun lanjutan 2015, 10 lokasi multiyears, dan 20 lokasi single years. Delapan rusun lanjutan tersebut yakni Bekasi Timur 200 unit, Cakung Barat 300 unit, Rawabebek 400 unit, Pinus Elok 100 unit, dan Jatinegara Kaum 300 unit. Kemudian rusun di KS Tubun 524 unit, Semper 235 unit, dan Rawa Buaya 384 unit.
Sementara ke-10 lokasi rusun yang akan dibangun multiyears yakni Lokasi Binaan (Lokbin) Rawa Buaya 354 unit, Blok Nagrak 1.000 unit, Rawa Bebek 270 unit, Penggilingan 540 unit, dan Kelurahan Pengadegan 270 unit.
Kemudian Lokbin Rawa Buaya 810 unit, Lokbin Tegal Alur 270 unit, Balai Latihan Kerja (BLK) Pasar Rebo 540 unit, Pulo Gebang dan Penggilingan 810 unit, dan Kompleks Pondok Pinang (eks UPT Kayu) Jakarta Selatan 270 unit.
Selain itu, ada empat pasar tradisional yang akan direhabilitasi untuk kemudian dipadu dengan rusun, sehingga menjadi rusun terpadu. Keempat pasar tersebut yakni Pasar Blok G Tanah Abang, Pasar Serdang, Pasar Kebon Melati dan Pasar Grogol.
Ia menambahkan, rencana awal ada 39 lokasi yang akan dibangun tahun ini. Tapi karena satu lokasi ada permasalahan lahan, sehingga ditunda. Sementara semua lokasi lainnya lahan sudah siap dibangun.