:
Oleh Masfardi, Jumat, 25 Maret 2016 | 22:59 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 360
Jakarta, InfoPublik - Anggota Komisi X DPR Dadang Rusdiana menyatakan sepakat Proyek Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Sekolah Olah Raga Nasional (PSON) di Hambalang, Bogor dilanjutkan.
Dari pada terbengkalai, kemudian dana triliuan yang dikeluarkan hilang percuma, proyek itu perlu dilanjutkan dengan berbagai konsekuensi.
“Intinya, saya mengapresiasi Presiden Jokowi menyelamatkan dana Rp 1,2 triliun dan itu bukan jumlah yang sedikit, sehingga aset negara ini harus diselamatkan. Terlepas Hambalang dicap sebagai proyek bancakan, kita tak boleh mengorbankan proyek yang sudah mengeluarkan dana besar. Kajian teknis perlu dilakukan lalu Menpora menindaklanjuti dan Komisi X siap melakukan pembahasan mendalam Sport Center Hambalang ini,” kata Dadang di Jakarta, Jumat (25/3).
Lebih lanjut dia mengatakan dirinya tak melihat adanya polemik antara mantan Presiden SBY atau Jokowi, keduanya pemimpin besar republik ini punya kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Karena itu tidak masalah kalau Proyek itu dilanjutkan. Yang penting harus didahului dengan kajian teknis Kemen PU dan PR serta Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana- geologi Kemen ESDM untuk mengkaji teknis, mana tanah yang sama sekali tidak dibangun atau labil. Tetapi, berdasarkan pendekatan teknologi kontruksi mutakhir bisa dibangun atau disiasati dengan kontruksi tertentu.
“Kajian seperti ini yang kita butruhkan dan harus transparan. Selama ini hanya mendengar dari KPK atau BPK bahwa tanah di Hambalang labil sehingga sulit untuk dibangun. Benarkah demikian makanya perlu kajian dulu dari lembaga terkait. Kalau ini sudah klir, Menpora bisa membicarakan dengan Komisi X lalu diambil keputusan akan dilanjut atau tidak,” tegasnya.
Dadang mengatakan, peruntukan proyek Hambalang tetap sebagai pusat pembinaan atlet. Seperti even olah raga PON, Sea Games, Asian Games sehingga pelatihan dilakukan optimal.
Selain itu untuk sekolah olah raga terpadu, dikelola dengan baik. Memang sudah ada beberapa sekolah olah raga di berbagai daerah tapi belum terintegrasi dengan baik, “Mudah-mudahan Hambalang punya kualitas tersediri dalam menciptakan atlet yang berprestasi ke depan,” tegas politisi dari Dapil Bandung ini.
Dalam rangka pembibitan atlet, lanjut Dadang, perlu dilakukan secara berjenjang, sebab pembinaan atlet selama ini belum sesuai kontruksi dan harapan masyarakat Indonesia baik di tingkat regional maupun internasional. Harapan ini harus dijawab pemerintah dengan program-program yang bisa dipertanggungjawabkan.
Diakuinya, Hambalang memang menyisakan berbagai persoalan kental dengan aroma korupsi sehingga memakan korban diantaranya Menpora dan beberapa anggota DPR.
“Ketika ada spirit untuk menghidupkan kembali Proyek Hambalang bisa jadi ada persepsi politik. Tapi ketika Prosiden Jokowi dan Menpora mengunjungi kompleks itu ada tafsiran-tafsiran yang berupa sindirin kepada Presiden SBY, ini mestinya dihindari,” kata Dadang menambahkan.