BPJS Ketenagakerjaan Deklarasikan Gerakan Nasional Revolusi Mental

:


Oleh H. A. Azwar, Kamis, 24 Maret 2016 | 09:27 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 569


Jakarta, InfoPublik - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan mendeklarasikan Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) dengan mengambil tema Etos Kerja Merajut Sejahtera di Hari Esok.

Pendeklarasian GNRM BPJS Ketenagakerjaan tersebut dilakukan Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto, bersama dengan jajaran Direksi dan Dewan Pengawas serta karyawan di halaman parkir Gedung BPJS Ketenagakerjaan, Rabu (23/3).

Dalam sambutannya, Agus menyatakan maksud dari tema ini adalah untuk mendukung peningkatan kualitas dan kecepatan pelayanan agar kepuasan peserta dapat tercapai serta menjamin kesejahteraan pekerja di masa tuanya nanti.

"Kami pastikan BPJS Ketenagakerjaan menjalankan prinsip Good Governance untuk menciptakan pengelolaan organisasi yang profesional, transparan dan bebas dari benturan kepentingan demi mencapai kesejahteraan pekerja Indonesia," kata Agus.

Menurut Agus, salah satu aspek perwujudan Gerakan Nasional Revolusi Mental ini adalah membangun perubahan mindset pelayanan publik BPJS Ketenagakerjaan dalam melayani seluruh pekerja di Indonesia beserta keluarganya.

Pelayanan publik yang dijalankan oleh BPJS ketanagekerjaan perlu dilandasi dengan nilai-nilai integritas, etos kerja dan gotong royong sehingga BPJS Ketenagakerjaan mampu memenuhi ekspektasi masyarakat dalam memberikan perlindungan dasar bagi tenaga kerja dan keluarganya, menjadi mitra terpercaya bagi pengusaha dan berperan serta dalam pembangunan, ujarnya.

"Nilai-nilai Gerakan Revolusi Mental yang terdiri dari Integritas, Etos Kerja dan Gotong Royong ini relevan dan sejalan dengan nilai-nilai budaya dan etos kerja yang dimiliki insan BPJS Ketenagakerjaan," kata Agus.

Sementara itu, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, yang juga di tunjuk sebagai Koordinator GNRM oleh Presiden RI turut menghadiri Deklarasi GNRM BPJS Ketenagakerjaan.

"Revolusi mental bukan pekerjaan satu-dua hari melainkan sebuah gerakan nasional jangka panjang dan terus menerus. Kerja keras yang kita lakukan hari ini menentukan nasib anak cucu kita di masa depan," kata Puan.

Komitmen dan simbolisasi Pendeklarasian GNRM BPJS Ketenagakerjaan tersebut ditandai dengan pemasangan sebanyak 1001 buah puzzle oleh insan BPJS Ketenagakerjaan yang akan membentuk logo GNRM BPJS Ketenagakerjaan.

Selain itu, pendeklarasian GNRM BPJS Ketenagakerjaan ini juga akan di masukkan ke dalam Museum Rekor Indonesia sebagai rekor pemasangan puzzle dengan jumlah terbanyak.

Deklarasi Gerakan Revolusi Mental dibacakan oleh Direktur Umum dan SDM BPJS Ketenagakerjaan, Naufal Mahfudz yang didampingi oleh para Agen Revolusi Mental BPJS Ketenagakerjaan. Kemudian di lanjutkan dengan video conference dengan tiga Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan.

Pada kesempatan yang sama diserahkan pula Klaim Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), yaitu kepada ahli waris Alm. Bambang Irawan, Plantation Director PT Satria Multi Sukses, Pekerja Penerima Upah (PPU) Kepesertaan Kantor Cabang Pontianak yang meninggal dunia di tempat kerja.

Total santunan yang dibayarkan kepada ahli waris sebesar Rp3.577.988.210 terdiri atas santunan kecelakaan kerja, santunan berkala, biaya pemakaman, jaminan hari tua dan jaminan pensiun.