Keluarga Pak Raden Temui Mendikbud Minta Kelola Aset

:


Oleh Astra Desita, Kamis, 24 Maret 2016 | 07:59 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 205


Jakarta, InfoPublik - Keluarga pencipta boneka Unyil, Alm Suyadi alias Pak Raden mendatangi Kemendikbud. Pihak keluarga ingin meminta bantuan kepada Kemendikbud untuk mengelola aset peninggalan Pak Raden seperti lukisan,  sketsa, gamelan dan lain-lain.

"Dalam hal ini saya ingin mengajukan saran bagaimana mengelola aset peninggalan Pak Raden karena saya tidak bisa merawat. Itu tumpukan banyak sketsa, lukisan, ada gamelan, wayang, macam-macam," tutur Kartini Sabekti (85), kakak kandung Pak Raden di Gedung Kemendikbud, Jakarta, Rabu (23/3).

Menurut Kartini keluarga tidak bisa merawat karena telah berusia renta. Selain itu banyak karya asli Pak Raden yang dapat bermanfaat bila dirawat oleh pemerintah dan ditunjukan kepada publik sebagai edukasi.

Pihak keluarga membawa beberapa buku dongeng karangan Pak Raden. Pak Raden dulu dikenal sebagai pendongeng yang juga memakai bahasa Inggris, Perancis, dan Belanda. Ia juga sebagai pelukis, pemain sinetron, dan penulis dongeng anak.

"Aset ini membutuhkan tempat. Saya membutuhkan tempat untuk menyimpan ini dan bisa untuk display dan bahan cerita untuk buku perpustakaan anak-anak yang semua ada hubungannya dan gunanya untuk anak-anak," katanya.

Kartini mengaku kalau karya-karya Pak Raden hanya tersimpan di dalam gudang rumahnya. Hal itu ia sayangkan karena semestinya bisa lebih bermanfaat.

"Saya ingin mengajukan permohonan setidaknya pak menteri punya pemikiran untuk menyimpan ini karena ini kan menyimpan nilai historis karena mungkin di tahun-tahun berikutnya tidak akan kadaluarsa karena bersifat semuanya ini edukatif. Pak menteri memikirkan untuk kegiatan anak-anak," kata Kartini.

Sementara itu Mendikbud Anies Baswedan mengatakan pemerintah bersedia untuk melanjutkan merawat aset Pak Raden. Hal itu akan disimpan pemerintah untuk dirawat dan dipublikasikan ke masyarakat sebagai bahan edukasi.

"Maka istilah kita ini merawat istilahnya bukan menerima, tapi meneruskan merawat. Bukan menerima karena bukan serah terima. Oleh karena itu kami akan siapkan secara legal supaya tidak menjadi perdebatan di lain waktu. Bila keluarga nanti inginkan hal yang berbeda di lain hari agar kita bisa memfasilitasi," kata Mendikbud Anies.

Untuk menetapkan aset inventaris milik Pak Raden, Anies mengatakan, pemerintah masih memikirkan opsi tempatnya. Yang pasti akan ditempatkan di ruang publik agar bisa dimanfaatkan masyarakat katanya. Aset itu akan pemerintah rawat agar tidak lapuk di makan usia.

Anies pun tak mempermasalahkan memakai dana APBN karena diperkirakan memakan sedikit dana perawatan.
"Pemerintah meneruskan dan merawat aset Pak Raden untuk menyiapkan fasilitasnya apakah di Perpus Kemendikbud, baik di Museum Nasional, baik di Galnas, tapi pasti itu akan di manfaatkan," ujar Anies.

"Yang kedua agar semua masyarakat memperhatikan insan kreatif ini jangan sendirian dan bisa difasilitasi agar karyanya ini langgeng. Jadi kita ingin terlibat langsung agar karya ini tidak untuk di simpan di gudang saja," pungkasnya.