:
Oleh Astra Desita, Rabu, 23 Maret 2016 | 19:05 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 203
Jakarta, InfoPublik - Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) bersama Pemerintah Inggris meresmikan UK-Indonesia Science & Technology Fund sebagai bentuk kemitraan dan kerjasama terhadap pendanaan riset dan inovasi. Dalam peluncuran tersebut, terdapat tujuh kemitraan riset yang mendapat dana hibah Institutional Links, serta lima institusi pada pendanaan bidang Researcher Links.
"Kemitraan antara Inggris dan Indonesia bertujuan membawa kegiatan riset Tanah Air di tataran internasional, sekaligus memperkuat peran sains dan teknologi dalam menunjang pembangunan ekonomi. Selain itu, juga sebagai tindak lanjut terhadap MoU Indonesia-Inggris, khusunya di bidang pengembangan riset dan inovasi," tutur Menristekdikti usai acara peluncuran UK-Indonesia Science & Technology Fund di Gedung Kemristekdikti Senayan Jakarta, Rabu, (23/3).
Menristekdikti Nasir mengatakan Indonesia memiliki kekayaan alam dan potensi yang merupakan modal dasar penting mewujudkan knowledge based economy. "Kemampuan riset dan inovasi yang tinggi akan memastikan bahwa Indonesia dapat mengoptimalkan modal dasar ini," katanya.
Pada tahap awal, kata Nasir, Inggris melalui British Council memberikan dana USD2 juta guna mendukung program riset tersebut. Sedangkan target yang diharapkan pada UK-Indonesia Science &Technology Fund adalah bukan hanya menghasilkan publikasi, tetapi juga inovasi.
Sementara itu Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Moazzam Malik menambahkan, pemerintahan Inggris berkomitmen menganggarkan 10 juta poundsterling sampai 2021 demi mendukung pengembangan dan penguatan riset dan inovasi di Indonesia.
"Di Inggris memiliki budaya riset dan inovasi yang sudah mengakar. Indonesia memiliki potensi penelitian yang besar. Program ini juga sebagai pemerkuat hubungan peneliti Indonesia dan Inggris supaya bisa membuat inovasi bersama. Sehingga merupakan kemitraan dan kerjasama antarkedua negara," tuturnya.
Selain pendanaan kegiatan riset, UK-Indonesia Science & Technology Fund juga mengalokasikan pendanaan untuk peningkatan kapasitas di bidang riset dan inovasi dalam bentuk pelatihan, lokakarya, dan pertukaran peneliti. "Saya harap kerjasama ini mampu memberikan dampak signifikan pada pembangunan ekonomi Indonesia secara berkelanjutan berbasis sains dan teknologi," tutur Moazzam.
Sementara itu British Council Indonesia, Sally Goggin mengatakan, salah satu bentuk kegiatan UK-Indonesia Science & Technology Fund adalah pemberian dana hibah penelitian Institutional Links kepada 7 kemitraan riset RI-Uk terpilih dan dana penyelenggaraan lokakarya peneliti Researcher Links yang diberikan pada 5 institusi terpilih. Proses seleksi bersama telah dilakukan mulai pertengahan tahun 2015 . " Total pendanaan dari kegiatan yang dijalankan melalui British Council tahun ini berjumlah 750.000 pounsterling atau sekitar 14,8 miliar rupiah," katanya.
Sally mengatakan, sebagai salah satu mitra implementasi UK-Indonesia Science & Technology Fund, British Council berkomitmen untuk senantiasa menumbuhkan kolaborasi riset antara Inggris dan Indonesia, baik berupa hubungan riset baru maupun mengembangkan kemitraan yang teleh ada sebelumnya.
"Kegiatan Institutional Links dan Researcher Links akan diselenggarakan setiap tahun oleh British Council dan kemenristekdikti. "Kesempatan selanjutnya akan dibuka pada April 2016," pungkas Sally.