:
Oleh G. Suranto, Senin, 21 Maret 2016 | 13:32 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 567
Jakarta, InfoPublik - Warga rumah susun (rusun) banyak mendapatkan fasilitas, seperti tidak perlu membayar perbaikan bangunan, anak mendapatkan Kartu Jakarta Pintar (KJP), pelayanan satu dokter satu perawat satu bidan, serta antar jemput bus sekolah.
“Jadi layanan rusun DKI tidak kalah dengan apartemen mewah seperti di Grand Indonesia (GI), padahal penghuni rusun hanya dikenakan biaya retribusi sebesar Rp5.000 per hari saja,” kata Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (21/3).
Menurutnya, warga rusun layanannya seperti di GI saja, kalau ada pintu, engsel rusak, cat ulang semua, Pemprov DKI yang lakukan. “Kalau kamu punya rumah ganti cat, ganti seng bisa nggak kamu lakukan semua dengan biaya Rp150 ribu per bulan,” ucapnya.
Fasilitas lainnya, bagi pemilik KTP beralamat rusun gratis menggunakan untuk naik bus Transjakarta. Disamping itu, juga disediakan tempat berjualan bagi warga yang sebelumnya membuka usaha, bahkan mereka bisa mendapatkan kredit dengan bunga rendah asal rutin membayar retribusi.
“Jadi banyak fasilitasnya, anakmu semua dikasih KJP, dijemput ke sekolah. Sekarang tiap rusun ada satu dokter, bidan, perawat mereka tungguin untuk merawat kamu,” imbuhnya.
Namun demikian, kata dia, untuk masalah kenyamanan tinggal di rusun adalah relatif, karena memang mereka itu, sebelumnya bermukim di bantaran sungai atau tempat terlarang lainnya. “Kalau rusun tidak enak ya relatif, dan bisa berdebat,” ungkapnya.