Banjir Bandang Tutup Jalan Tembus Magelang-Boyolali

:


Oleh H. A. Azwar, Senin, 21 Maret 2016 | 07:34 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 726


Jakarta, InfoPublik - Hujan deras di atas Gunung Merapi dan Merbabu, Jawa Tengah, telah menyebabkan banjir bandang di Dusun Sandenl dan Dusun Gratan Desa Wonolelo Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang, Jawa Tengah pada Minggu, 20 Maret 2016 pukul 14.45 WIB.

Arus banjir membawa material lumpur menutup jalan tembus Magelang-Boyolali, kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penaggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Minggu (20/3).

Menurut Sutopo, satu orang terseret banjir bandang sehingga meninggal dunia. “Korban atas nama Misem (70) warga Dusun Gratan Desa Wonolelo. Korban telah diserahkan ke keluarga korban oleh petugas. Satu orang luka ringan dan dua trauma dengan kejadian tersebut,” ujarnya.

Sutopo menmbahkan, selain itu, satu jembatan penghubung Dusun Gratan Desa Wonolelo dengan Dusun Citran Desa Jrakah Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali juga rusak berat karena dampak banjir bandang.

BPBD bersama TNI, Polri, Damkar, Dinas PU, relawan dan masyarakat membersihkan material lumpur yang menutup jalan. Pada pukul 20.30 WIB, kondisi jalan sudah dapat dilalui kendaraan kembali, imbuhnya.

Sementara itu, banjir bandang juga melanda Kampung Sukasar RT 04 RW 05 Desa Padaawas, Kecamatan Pasir Wangi, Kabupaten Garut Jawa Barat pada Sabtu (19/3) pukul 15.00 WIB.

Banjir bandang akibat luapan Sungai Cimanuk Hulu. Sebanyak 14 rumah terendam banjir hingga satu meter. Dua unit rumah rusak berat. BPBD Kabupaten Garut bersama Muspika setempat telah melakukan evakuasi dan gotong royong untuk perbaikan rumah yang terdampak.

Sutopo mengingatkan, curah hujan berintensitas tinggi diperkirakan masih berpotensi terjadi di beberapa daerah seperti Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, sebagaian Sumatera di bagian selatan dan Papua. “Potensi banjir, longsor dan puting beliung tetap tinggi hingga awal April mendatang,” kata Sutopo.

BMKG memprediksikan awal musim kemarau 2016 di sebagian besar wilayah Indonesia diprakirakan pada bulan Mei dan Juni 2016, dimana sebanyak 283 Zona Musim (ZOM 65,8 persen).

“Paling awal bulan Februari 2016 sebanyak 4 ZOM, dan paling akhir Oktober 2016 sebanyak 1 ZOM,” pungkas Sutopo.