:
Oleh Astra Desita, Minggu, 20 Maret 2016 | 20:16 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 372
Jakarta, InfoPublik - Debut pertama Rio Haryanto di ajang Fomula 1 tak berjalan mulus. Rio menyesalkan tak bisa melihat kibaran bendera finis di akhir lomba, tapi dia sudah bisa menikmati balapan.
Atas hasil tersebut, Menpora Imam Nahrawi tetap memberikan apresiasi terhada Rio yang sudah melahirkan sejarah besar untuk Indonesia di ajang balap Formula 1.
Rio start paling akhir dalam Grand Prix Austarlia yang digulirkan di Sirkuit Albert Park, Minggu (20/3) siang WIB. Pebalap 23 tahun itu masih mengikuti balapan hingga lap 19, saat balapan harus dihentikan karena ada insiden pebalap McLaren, Fernando Alonso, dengan pebalap Haas, Esteban Gutierrez. 
Saat balapan kembali dimulai, mobil Rio tak muncul bersama mobil-mobil lain. Rupanya ada masalah pada sistem driveline mesin mobil Manor miliknya.
"Sangat disayangkan karena saya tak sempat melihat kibaran bendera finis di akhir balapan," kata Rio.
Rio memulai debut dalam Formula 1 ini dengan sebuah insiden pada kualifikasi. Dia start pada posisi ke-22 alias posisi paling akhir sebagai sanksi setelah menabrak mobil Romain Grosjean dari tim Haas saat kualifikasi. Padahal dengan catatan waktu saat kuaifikasi, Rio bisa start di urutan 21.
Selain Rio, lima pebalap lain tak finis dalam balapan di Australia. Di antaranya, Fernando Alonso dan Kimi Raikkonen. 
Sementara itu rekan satu tim Rio, Pascal Wehrlein bisa menyelesaikan balapan di urutan ke-16 alias yang paling akhir. Hasil tersebut membuat Manor belum mendapatkan poin di musim kali ini.
Race 1 Formula 1 di Melbourne ini adalah sejarah pertama kali bagi Rio Haryanto dan Indonesia. Ajang yang menjadi pengalaman pertama bagi pembalap Rio yang harus perform secara fisik dan kuat secara mental. Rio harus beradaptasi dan kerjasama dengan tim, mobil, antar pembalap dan keadaan media internasional yang terus menyorotinya sebagai pendatang baru, kata Menpora yang menyaksikan langsung di Melbourne.
"Karenanya saya melihat bahwa penampilan Rio hari ini menunjukkan kemajuan yang luar biasa dibanding dengan pembalap lainnya yang sudah lebih dulu merasakan formula 1. Mulai dari start sampai terhentinya balapan karena kecelakaan Alonso dan Guteres, Rio bisa mempercepat pacuannya. Tapi soal teknis terjadi dimana setelah dimulai start ke 2 mobil Rio secara teknis tidak mungkin melanjutkan. Sehingga menurut saya itu murni soal teknis dan di luar kemampuan Rio. Yang penting Rio sudah memulai, selamat, dan bisa melahirkan sejarah besar bagi Indonesia di Formula 1. Masih ada 20 race lagi yang akan diikuti Rio, kita tunggu pada race berikutnya di Bahrain. Tetap semangat Rio," kata Menpora.