Tujuh Provinsi Berstatus KLB Demam Berdarah Dengue

:


Oleh Juliyah, Sabtu, 6 Februari 2016 | 11:09 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 219


Jakarta, InfoPublik - Data Direktorat Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonosis Kementerian Kesehatan menyebutkan hingga akhir Januari 2016, kejadian luar biasa (KLB) penyakit DBD dilaporkan ada di 9 kabupaten dan 2 kota dari 7 provinsi di Indonesia.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan Oscar Primadi menyampaikan, kabupaten/kota dan provinsi tersebut antara lain Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten;  Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumatera Selatan;  Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu; Kota Denpasar dan Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali; Kabupaten Bulukumba, Pangkep, Luwu Utara dan Wajo, Provinsi Sulawesi Selatan; Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo serta Kabupaten Kaimana, Papua Barat.

"Sepanjang bulan Januari, kasus DBD yang terjadi di wilayah tersebut tercatat sebanyak 492 orang dengan jumlah kematian 25 orang," katanya dalam keterangan pers di Jakarta, Sabtu (6/2).

Masyarakat diminta untuk tetap waspada terhadap penyakit DBD mengingat setiap tahun kejadian penyakit demam berdarah dengue di Indonesia cenderung meningkat pada pertengahan musim penghujan sekitar Januari, dan cenderung turun pada Februari hingga ke penghujung tahun.

Pada penanganan KLB DBD tahun ini selain melakukan sosialisasi terus menerus oleh Dinas Kesehatan maupun Kemenkes, juga dikirimkan tim teknis untuk penyelidikan epidemioligi serta penanggulangan vektor dengan fogging focus, pemberian larvasida (abate) dan insektisida.

Sementara untuk deteksi dini Kemenkes sudah mengirim Rapid Diagnostic Test (RDT). Adapun dukungan logistik dari Pemerintah Pusat kepada Daerah didistribusikan berdasarkan permintaan daerah, karena di beberapa daerah sudah ada yang memiliki logistik masing-masing.

Beberapa lokasi KLB seperti Kaimana diberi tambahan RDT untuk percepatan penemuan dini kasus, saat ini kasus DBD di Kaimana sudah tidak ada. Sementara saat ini  kasusnya di lokasi KLB Kabupaten Banten terus berkembang, untuk itu alat dan bahan pengendalian vektor siap didistribusikan kesana bersama tim teknis dari pusat.

Pada daerah yang sudah terjadi KLB dimana penanganan perawatan dilakukan di RS, diimbau memobilisir semua sumber daya kesehatan yang ada, termasuk untuk menampung pasien di RS. Sementara Kementerian Kesehatan siap mendistribusikan bantuan obat-obatan yang diperlukan.

"Upaya ini selain mengoptimalkan kemampuan tiap daerah, juga untuk lebih mengaktifkan peran Pokjanal DBD yang ada di daerah," katanya.