'Sail Of Journalist Akan Jadikan Pelayaran Gerakan Tanpa Plastik'

:


Oleh H. A. Azwar, Rabu, 3 Februari 2016 | 05:55 WIB - Redaktur: H. A. Azwar - 377


Jakarta, InfoPublik - Indonesia merupakan negara penghasil sampah plastik terbesar kedua di dunia setelah Republik Rakyat Tiongkok.

Demikian terungkap dalam rapat koordinasi di kantor Menko Maritim dan Sumber Daya, Jakarta, guna membahas persiapan Hari Pers Nasional 2016, Selasa (2/2).

Berkaitan hal itu, Menko Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli meminta agar Sail of Journalist yang merupakan salah satu kegiatan dalam rangka HPN 2016 juga ikut mengkampanyekan gerakan tanpa sampah plastik.

Kami sedang memikirkan cara terbaik mengurangi sampah plastik di Indonesia. Kita harus sejak dini, misalnya mendorong penggunaan kantong plastik degradable. Juga perlu kampanye yang lebih besar untuk mendukung hal ini, kata Rizal.

Kalau bisa Sail of Journalist nanti juga mengangkat tema tanpa plastik untuk mengurangi volume sampah plastik di lautan, sambung Rizal Ramli.

Sail of Journalist yang akan diikuti sekitar 200 jurnalis dengan menggunakan KRI Makassar dari Surabaya menuju Lombok merupakan salah satu kegiatan dalam rangka HPN 2016.

Pada kesempatan tersebut, Penanggung Jawab HPN 2016, Margiono, menyambut positif usul Rizal Ramli itu. Bahkan Margiono mengatakan peserta Sail of Journalist sebaiknya tidak membawa barang bawaan berbahan plastik. “Sail of Journalist nanti bebas dari sampah plastik,” tegas Margiono.

Senada dengan hal itu, Ketua Panitia HPN 2016, Teguh Santosa, mengatakan pihaknya akan mengimbau peserta Sail of Journalist untuk tidak membawa materi plastik. “Kita mendukung usulan dari Pak Menko Maritim, Sail Of Journalist akan menjadi Pelayaran Tanpa Plastik,” kata Teguh.

Volume sampah plastik di Indonesia memang cukup mengkhawatirkan. Hasil penelitian dari Universitas Georgia, Amerika Serikat, baru-baru ini menemukan fakta bahwa Indonesia memproduksi 1,23 juta metrik ton sampah plastik per tahun. Indonesia hanya kalah dari China yang menyumbang 3,53 juta metrik ton sampah per tahun.

Hasil ini bermula dari riset mengenai asal muasal sampah-sampah plastik yang berada di lautan. Padahal sampah plastik sangat berbahaya bagi lingkungan. Plastik merupakan sampah yang sulit terurai hingga ratusan tahun. Saat mencemari laut akan bertahan lama, bahkan saat terurai pun zat-zat pembentuknya menimbulkan racun bagi ekosistem laut.

Informasi dari Kementerian Koordinator Bidang Maritim menyebutkan, sampah-sampah plastik di lautan Indonesia banyak ditemukan di daerah perairan Sulawesi yang merupakan sampah kiriman dari perairan laut di Pulau Jawa dan Bali.