Kemenpora Kucurkan Rp100 Miliar, Rio Bisa Berlaga di F1

:


Oleh Astra Desita, Sabtu, 23 Januari 2016 | 23:56 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 265


Jakarta, InfoPublik - Meski harus menunggu hingga detik-detik terakhir, pengumpulan bantuan dana untuk Rio Haryanto bisa berlaga di F1 akhirnya terpenuhi.

Rio dapat bantuan dana sebesar Rp 100 miliar dari Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Pemberian bantuan tersebut dipastikan pada Jumat (22/1) kemarin dengan ditandatanganinya kesepakatan KONI bersama PT Kiky Sport.

Dalam penandatangan tersebut KONI diwakili EF Hamidy selaku Sekretaris Jenderal, sementara dari Kiky Sport diwakili Marketing Manajer yang sekaligus ibunda Rio, Indah Pennywati.

Dana bantuan tersebut bersumber dari bantuan Kemenpora berdasarkan perjanjian kerjasama dengan KONI. Kerjasama tertuang dalam surat No PPK/Menpora/01/2016 tentang Fasilitasi Bantuan Dalam Akun Belanja Barang Non Operasional Lainnya. Demikian rilis yang diterima InfoPublik dari Kemenpora, Sabtu (23/1).

Akhir pekan ini merupakan periode penting dalam upaya Rio berlaga di F1 musim 2016. Calon timnya di Formula 1, Manor Racing, telah meminta pembayaran uang muka sponsor yang tenggat waktunya jatuh pada pekan ini. Jumlahnya sebesar 3 juta euro.

Dengan turunnya dana bantuan ini, berarti permintaan pembayaran uang muka sponsor itu akan bisa dilakukan. Artinya, jalan Rio menuju balapan F1 musim ini terbuka sangat lapang.

Terkait kesepakatan dana bantuan tersebut, Kiky Sport berkewajiban membuat laporan pelaksanaan pekerjaan dan laporan pertanggungjawaban penggunaan dana kepada KONI dengan tembusan kepada Kemenpora paling lambat 14 hari setelah ditransfer ke Tim F-1 Manor.

KONI juga meminta bukti pembayaran pada Manor, surat perjanjian Rio dengan Manor, dan surat jaminan Rio turun di F1 musim 2016.
Setelah melakukan tes F1 pada awal Desember lalu, Manor telah membuka pintu kepada Rio untuk masuk ke kokpit jet darat mereka. Syaratnya, dia juga bisa mendatangkan sponsor senilai 15 juta euro.

Saat ini total dana sponsor yang sudah terkumpul sekitar 11,6 juta euro. Dana sebesar 5 juta euro dari Pertamina, sedangkan 6,6 juta euro atau Rp 100 miliar diterima dari Kemenpora.