Gerakan Jumat Bersih Cegah DBD

:


Oleh Juliyah, Senin, 11 Januari 2016 | 08:57 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 377


Jakarta, InfoPublik - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) seringkali meningkat di musim pancaroba, khususnya pada awal tahun seperti ini. Diilaporkan, selama kurun waktu tiga bulan, sejak Oktober 2015 hingga Januari 2016, pasien DBD yang dirawat di RSUD Indramayu mencapai  65 orang.

Masyarakat diminta mewaspadai dan mengantisipasi serangan penyakit DBD dengan menjaga kebersihan lingkungan di dalam rumah maupun di luar rumah, antara lain melalui peningkatan Gerakan Jumat Bersih untuk membrantas sarang dan jentik-jentik nyamuk. "Lakukan 3M Plus Menguras dan menyikat dinding tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi/WC, drum seminggu sekali,  Menutup rapat-rapat tempat penampungan air, seperti gentong air/tempayan,  Mendaur ulang  barang-barang yang dapat menampung air hujan," dikutip dalam keterangan Promkes Kemkes Minggu (10/1).

Selain itu ditambah (plus) dengan mencegah perkembangbiakan nyamuk dengan cara  mengganti air vas bunga, tempat mimum burung/tempat air lainnya, memperbaiki saluran air/got dan talang air yang rusak, menutup lubang-lubang, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, mencegah gigitan nyamuk dengan memakai lotion antinyamuk, memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi serta tidak membiasakan menggantung pakaian di dalam kamar.

Nyamuk penular dengue terdapat hampir di seluruh pelosok Indonesia, kecuali di tempat yang memiliki ketinggian lebih dari 1000 meter di atas permukaan laut. Penyakit DBD banyak dijumpai terutama di daerah tropis dan sering menimbulkan kejadian luar biasa (KLB).

Beberapa faktor yang mempengaruhi munculnya DBD antara lain rendahnya status kekebalan kelompok masyarakat dan kepadatan populasi nyamuk penular karena banyaknya tempat perindukan nyamuk yang biasanya terjadi pada musim penghujan.

Siklus Penularan DBD

Virus dengue biasanya menginfeksi nyamuk Aedes betina saat dia menghisap darah dari seseorang yang sedang dalam fase demam akut (viraemia), yaitu 2 hari sebelum panas sampai 5 hari setelah demam timbul. Nyamuk menjadi infektif 8-12 hari (periode inkubasi ekstrinsik) sesudah mengisap darah penderita yang sedang viremia dan tetap infektif selama hidupnya.

Setelah melalui periode inkubasi ekstrinsik tersebut, kelenjar ludah nyamuk bersangkutan akan terinfeksi dan virusnya akan ditularkan ketika nyamuk tersebut menggigit dan mengeluarkan cairan ludahnya ke dalam luka gigitan ke tubuh orang lain. Setelah masa inkubasi di tubuh manusia selama 34 hari (rata-rata selama 4-6 hari) timbul gejala awal penyakit.

Gejala awal DBD antara lain demam tinggi mendadak berlangsung sepanjang hari, nyeri kepala, nyeri saat menggerakan bola mata dan nyeri punggung, kadang disertai adanya tanda-tanda perdarahan, pada kasus yang lebih berat dapat menimbulkan nyeri ulu hati, perdarahan saluran cerna, syok, hingga kematian. Masa inkubasi penyakit ini 3-14 hari, tetapi pada umumnya 4-7 hari.