Kemenimipas dan Kemnaker Optimalkan Pembinaan di Lapas dengan Sertifikasi Kompetensi

: Istimewa


Oleh Tri Antoro, Jumat, 17 Januari 2025 | 16:56 WIB - Redaktur: Untung S - 263


Jakarta, InfoPublik – Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) menyambut baik inisiatif Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) untuk membangun sinergi dalam mengoptimalkan fungsi pembinaan di lembaga pemasyarakatan (lapas). Kesepakatan ini merupakan hasil dari pertemuan antara Menimipas Agus Andrianto dan Menaker Yassierli pada Rabu (8/1/2025).

Staf Khusus Menimipas, Abdullah Rasyid, menyatakan pihaknya siap menindaklanjuti hasil pertemuan tersebut demi terjalinnya kerja sama yang efektif. Salah satu fokus utama adalah peningkatan akses pelatihan vokasi dan sertifikasi bagi warga lapas.

“Melalui kolaborasi dengan Kemnaker ini, kami berharap terjadi peningkatan signifikan dalam tata kelola pembinaan di lapas. Kami siap menyediakan apa pun yang diperlukan untuk mendukung program ini,” ujar Rasyid, melalui keterangan pers yang diterima pada Jumat (17/1/2025).

Abdullah Rasyid menambahkan, saat ini terdapat 270.000 warga binaan di bawah pengelolaan Kemenimipas, tersebar di:

  • 374 lapas.
  • 162 rutan.
  • 94 balai pemasyarakatan (bapas).
  • 1 rumah sakit.
  • 33 cabang rutan.

“Warga binaan adalah potensi besar untuk mendukung sektor ketenagakerjaan. Dengan latar belakang yang beragam, mulai dari lulusan SD hingga ahli bidang IT, pelatihan yang tepat dapat memaksimalkan produktivitas mereka,” kata Rasyid.

Program ini juga sejalan dengan visi Asta Cita, seperti mendukung ketahanan pangan dan sektor-sektor strategis lainnya.

Salah satu isu utama yang dihadapi warga binaan saat kembali ke masyarakat adalah stigma sebagai narapidana. Menurut Rasyid, memberikan keterampilan dan sertifikasi kompetensi yang diakui dapat membantu mengatasi persoalan tersebut.

“Dengan keterampilan mumpuni dan sertifikasi resmi, warga binaan dapat diterima kembali di masyarakat serta memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan pekerjaan,” lanjut Rasyid.

Ia menegaskan pentingnya diskusi lebih lanjut dengan Kemnaker untuk memastikan dukungan sistem dan infrastruktur yang dibutuhkan dalam implementasi program pelatihan ini.

Kolaborasi antara Kemenimipas dan Kemnaker menjadi langkah strategis dalam membangun sistem pembinaan lapas yang lebih baik. Dengan memberikan pelatihan dan sertifikasi kompetensi kepada warga binaan, program ini diharapkan mampu menciptakan tenaga kerja produktif, mendukung reintegrasi sosial, serta mendorong pembangunan nasional.

Dalam pertemuan tersebut, Menaker Yassierli menyampaikan rencana Kemnaker untuk menghadirkan pojok pelatihan vokasi di lapas. Program ini bertujuan memberikan pelatihan keterampilan dan sertifikasi kompetensi kepada penghuni lapas.

“Kami akan menyediakan modul pelatihan, instruktur, dan sertifikasi kompetensi dari BNSP. Harapannya, para warga binaan dapat memiliki keterampilan yang relevan untuk bersaing di dunia kerja,” jelas Yassierli.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC PROV KALIMANTAN SELATAN
  • Minggu, 9 Februari 2025 | 00:32 WIB
2025, Pemprov Kalsel Optimis Surplus dengan Target 1.259 Juta Ton
  • Oleh MC KAB SERDANG BEDAGAI
  • Kamis, 6 Februari 2025 | 15:46 WIB
Wabup Sergai Apresiasi Kontribusi HMI dan KAHMI untuk Bangsa
  • Oleh MC PROV KALIMANTAN SELATAN
  • Rabu, 5 Februari 2025 | 14:57 WIB
Pemprov Kalsel Gelar FGD Teknis Perencanaan 2026 untuk Penguatan Ketahanan Pangan