- Oleh Tri Antoro
- Jumat, 17 Januari 2025 | 16:56 WIB
© 2023 - Portal Berita InfoPublik.
: Buruh dan karyawan keluar dari Pabrik Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) di Sukoharjo, Jawa Tengah, Jumat (28/2/2025). Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Tengah mencatat 10.965 buruh dan karyawan di empat perusahaan terdampak Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) PT. Sritex Tbk setelah diputus pailit oleh Pengadilan Niaga. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/foc.
Oleh Eko Budiono, Kamis, 10 April 2025 | 10:28 WIB - Redaktur: Untung S - 203
Jakarta, InfoPublik - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengimbau jajarannya, agar bekerja lebih keras dalam menghadapi tantangan ketenagakerjaan dan kondisi perekonomian yang penuh ketidakpastian.
“Kondisi saat ini sangat volatile (tak stabil), ini tak main-main. Harapan publik kepada kementerian Ketenagakerjaan untuk bisa berbuat banyak atas berbagai tantangan yang ada sangatlah besar. Itu PR (Pekerjaan Rumah-red) kita semua,” kata Yassirlie, melalui keterangan resmi, Selasa (8/4/2025).
Adapun beberapa tantangan bagi Kemnaker saat ini, menurut Yassierli, antara lain daya saing dan produktivitas yang masih rendah, potensi pemutusan hubungan kerja (PHK), angka pengangguran yang masih besar, link and match pendidikan dengan dunia kerja, dan penegakan norma ketenagakerjaan.
Yassirlie menilai, hal-hal tersebut menjadi tantangan bagi Kemnaker untuk bekerja lebih optimal, terutama dalam momen setelah Hari Raya Idulfitri tahun ini.
Yassierli mengatakan, ia bersama Wamenaker Immanuel Ebenezer Gerungan telah menjalani masa transisi hampir enam bulan pemerintahan Prabowo Subianto-Gibrang Rakabuming Raka.
Menurut Yassirlie, masih banyak yang dapat dilakukan untuk membangun sistem dan menata organisasi Kemnaker yang lebih baik lagi.
“Saya dan wamen jelang enam bulan mengabdi, kami bersyukur dapat bekerja sama berkat dukungan Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Madya dan Pratama, rasanya banyak sudah dilakukan bersama, tapi kita tak boleh puas,” kata menaker.
“Kita punya PR menghadirkan regulasi yang lebih berkeadilan, selain itu ada PR outlook (Kemnaker) ke depan, memperkuat riset, memiliki badan, penataan organisasi, reformasi birokrasi, data informasi, siap kerja dan seterusnya,“ ujarnya.