- Oleh Fatkhurrohim
- Senin, 16 Desember 2024 | 23:02 WIB
: Guna memastikan kesiapan operasional dan strategi pertahanan di wilayah yang memiliki peran penting dalam sistem pertahanan di Indonesia Timur, Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI), Sjafrie Sjamsoeddin, melakukan kunjungan kerja ke Tarakan, Kalimantan Utara, Sabtu (21/12/20024). Foto. Humas Kemhan RI.
Oleh Fatkhurrohim, Minggu, 22 Desember 2024 | 09:56 WIB - Redaktur: Untung S - 129
Tarakan, InfoPublik – Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI), Sjafrie Sjamsoeddin, melakukan kunjungan kerja ke Tarakan, Kalimantan Utara, untuk memastikan kesiapan operasional dan strategi pertahanan di wilayah yang memegang peranan krusial dalam sistem pertahanan Indonesia Timur. Kunjungan itu menekankan komitmen pemerintah dalam memperkuat pertahanan di wilayah strategis ini.
Dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (21/12/2024), Menhan Sjafrie menegaskan pentingnya penguatan pertahanan di Kalimantan Utara, mengingat posisinya yang strategis sebagai pintu gerbang Indonesia menuju kawasan Asia Tenggara. “Kalimantan Utara memiliki posisi yang sangat vital dalam pertahanan nasional, baik dari aspek darat, laut, maupun udara,” ujar Menhan Sjafrie.
Salah satu agenda penting dalam kunjungan ini adalah peninjauan perencanaan pembangunan daerah latihan di Nunukan, Kalimantan Utara. Peninjauan dilakukan dari udara menggunakan Helikopter Caracal VIP TNI AU, memungkinkan Menhan mendapatkan gambaran komprehensif mengenai lokasi yang direncanakan sebagai daerah latihan gabungan matra darat, laut, dan udara.
Pembangunan daerah latihan gabungan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kesiapan militer Indonesia dalam melaksanakan latihan secara lebih efektif dan optimal. Dengan fasilitas latihan yang lengkap, diharapkan para prajurit dari berbagai matra dapat berlatih secara sinergis, mengasah keterampilan, dan meningkatkan koordinasi antar unit.
Peninjauan ini juga berkaitan erat dengan kebijakan Perisai Trisula Nusantara, sebuah inisiatif strategis yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto saat menjabat sebagai Menhan. Kebijakan ini berfokus pada penguatan pertahanan Indonesia melalui pembangunan infrastruktur pertahanan di seluruh wilayah, dengan prioritas pada daerah-daerah strategis seperti Kalimantan Utara.
Menhan Sjafrie menekankan pentingnya kolaborasi antar sektor dalam perencanaan strategis, kerja sama internasional, dan pendekatan terintegrasi dalam pengembangan infrastruktur pertahanan untuk memperkuat kekuatan pertahanan Indonesia secara menyeluruh. “Penguatan pertahanan tidak hanya tergantung pada kekuatan militer semata, tetapi juga pada kesiapan infrastruktur, sistem koordinasi, serta kerja sama dengan negara sahabat,” tambahnya.