- Oleh Isma
- Kamis, 10 Oktober 2024 | 21:37 WIB
: Di Forum Maritime Cooperation and Connectivity Conference: an Implementation Project of the ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) From A Defence Perspective, Wakil Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Wamenhan), Donny Ermawan Taufanto, menekankan pentingnya kerja sama maritim yang solid sebagai langkah strategis untuk menjaga stabilitas kawasan Asia-Pasifik dan Samudra Hindia, Jakarta, Selasa (3/12/2024). Foto. Humas Kemhan RI.
Oleh Fatkhurrohim, Rabu, 4 Desember 2024 | 02:19 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 155
Jakarta, Infopublik – Wakil Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Wamenhan), Donny Ermawan Taufanto, menekankan pentingnya kerja sama maritim yang solid sebagai langkah strategis untuk menjaga stabilitas kawasan Asia-Pasifik dan Samudra Hindia.
Hal ini disampaikannya dalam forum Maritime Cooperation and Connectivity Conference: an Implementation Project of the ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) From A Defence Perspective di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (3/12/2024).
Wamenhan Donny pun menegaskan bahwa konferensi ini bukan sekadar forum formalitas, tetapi merupakan langkah nyata untuk memperkuat kerja sama pertahanan kolektif antara negara-negara ASEAN dan mitra eksternal di kawasan.
“Konferensi ini adalah forum strategis yang bertujuan memperkuat kerja sama maritim di kawasan, dengan fokus pada peningkatan kapasitas untuk menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan,” ujar Wamenhan.
Wamenhan juga menyikapi dua isu utama yang harus dihadapi secara bersama-sama, yaitu tantangan kejahatan transnasional dan pentingnya memperluas kerja sama maritim. Kejahatan seperti pembajakan dan pencurian ikan, menurutnya, adalah ancaman yang tidak mengenal batas negara dan membutuhkan respons terkoordinasi lintas negara.
“Ancaman keamanan non-tradisional, seperti pembajakan dan illegal fishing, tidak hanya mempengaruhi satu negara, tetapi dapat merusak stabilitas kawasan secara keseluruhan. Oleh karena itu, kolaborasi dalam berbagi intelijen dan sumber daya menjadi faktor kunci untuk memastikan respons yang efektif,” ujar Wamenhan.
Menurut Wamenhan, penting untuk menghindari pendekatan zero-sum game dalam kerja sama internasional, yang dapat memperburuk hubungan antarnegara. Sebaliknya, ia menekankan bahwa harus ada narasi baru tentang kerja sama keamanan yang berfokus pada kemanfaatan bersama, di mana semua pihak dapat merasakan manfaat dari stabilitas kawasan yang tercipta.
Wamenhan juga menekankan pentingnya prinsip-prinsip yang terkandung dalam ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) untuk memastikan terciptanya lingkungan maritim yang kondusif.
Dalam hal ini, ia menyoroti pentingnya platform seperti ASEAN Maritime Forum (AMF) dan Expanded ASEAN Maritime Forum (EAMF) sebagai saluran untuk memperkuat kerja sama maritim antarnegara.
“Dengan semangat AOIP, kita harus memprioritaskan dialog dan kerja sama di atas kompetisi dan rivalitas. Setiap inisiatif maritim harus memberikan manfaat ekonomi yang nyata, sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan laut kita,” kata Wamenhan, mengingatkan pentingnya keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan pelestarian lingkungan laut.