- Oleh Untung Sutomo
- Jumat, 8 November 2024 | 09:09 WIB
: Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo/ dok. Humas Polri.
Jakarta, InfoPublik – Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo menyoroti potensi polarisasi yang dapat terjadi selama Pilkada 2024, terutama di wilayah-wilayah yang memiliki pasangan calon (paslon) tunggal dan dua paslon.
Dalam keterangan resminya, Kamis (7/11/2024), Kapolri menegaskan pentingnya kesiapan seluruh pihak untuk mengantisipasi situasi ini.
“Fenomena yang perlu kita perhatikan adalah adanya pasangan calon tunggal di 37 daerah. Ini harus diantisipasi dengan baik. Selain itu, ada juga dua paslon di 202 daerah, yang pasti akan memanaskan situasi,” ujar Kapolri.
Kapolri mengingatkan bahwa kejadian-kejadian yang muncul pada Pilkada sebelumnya dapat menjadi pelajaran berharga, terutama dalam menghadapi ketidakpuasan atas hasil Pilkada yang berpotensi memicu sengketa hingga kerusuhan. “Ketidakpuasan terhadap hasil Pilkada dapat menyebabkan sengketa yang bahkan berujung pada kerusuhan, terutama di daerah-daerah yang memiliki isu sensitif,” tambahnya.
Sebagai langkah antisipasi, Kapolri meminta Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) untuk siap mengatasi potensi permasalahan. Mengingat Pilkada 2024 akan dilaksanakan secara serentak, diperlukan persiapan matang dari seluruh pihak yang terlibat.
“Karena Pilkada ini berlangsung serentak, potensi polarisasi akan lebih tinggi dibandingkan Pilpres. Oleh sebab itu, rekan-rekan harus mampu mengidentifikasi dan mendalami potensi konflik yang ada, serta menyiapkan kekuatan yang diperlukan untuk menghadapinya,” jelas Kapolri.
Kapolri juga menekankan bahwa seluruh personel harus siap dan mampu merespons berbagai situasi yang mungkin timbul selama Pilkada 2024, demi menjaga stabilitas dan keamanan di wilayah masing-masing.