- Oleh Fatkhurrohim
- Sabtu, 14 Desember 2024 | 09:49 WIB
: Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengirimkan Satuan Tugas (Satgas) Operasi Penanggulangan Bencana Alam ke Filipina untuk membantu pemulihan wilayah terdampak badai tropis Kristine (Trami) di Bicol, Filipina, Senin (28/10/2024). Foto. tni.mil.id
Oleh Fatkhurrohim, Selasa, 29 Oktober 2024 | 00:33 WIB - Redaktur: Untung S - 247
Jakarta, InfoPublik – Tentara Nasional Indonesia (TNI) telah mengirimkan Satuan Tugas (Satgas) Operasi Penanggulangan Bencana Alam ke Filipina untuk membantu pemulihan wilayah Bicol yang terdampak badai tropis Kristine (Trami). Pengiriman Satgas ini dilakukan sebagai wujud solidaritas dan bantuan kemanusiaan dari Indonesia bagi negara tetangga di Asia Tenggara.
Satgas berangkat pada Senin (28/10/2024) dengan membawa misi kemanusiaan yang mencakup evakuasi, distribusi logistik, dan pemulihan infrastruktur bagi masyarakat terdampak badai. Satgas yang terdiri dari 24 personel ini dipimpin oleh Komandan Satgas Kolonel Pnb Asep Wahyu Wijaya, yang juga menjabat sebagai Komandan Wing Udara 4 Lanud Atang Sendjaja, Bogor.
Dua helikopter TNI turut mendukung misi ini, yaitu helikopter Mi-17 milik TNI AD dan helikopter H-225M Caracal milik TNI AU. Kedua helikopter tersebut diberangkatkan dari Lanud Atang Sendjaja, Bogor, dan Pangkalan Udara Utama (Lanumad) A. Yani di Semarang.
Asisten Operasi Panglima TNI, melalui Marsma TNI David Yohan Tamboto, dan Brigjen TNI Mochammad Masrukin, mengingatkan tim untuk senantiasa menjaga soliditas dan profesionalisme selama menjalankan misi kemanusiaan ini. Para personel Satgas diinstruksikan untuk mematuhi hukum dan menghormati budaya setempat guna memastikan kelancaran pelaksanaan misi di Filipina.
Misi kemanusiaan ini dijadwalkan berlangsung selama 14 hari, dengan fokus utama pada evakuasi korban, distribusi bantuan logistik, serta pemulihan infrastruktur di area terdampak. Tim Satgas dan helikopter akan melakukan perjalanan melalui beberapa tahapan, yakni Banjarmasin dan Palu pada hari pertama, dilanjutkan Manado dan Davao pada hari kedua, dan akan tiba di Legazpi, Filipina pada hari ketiga.
Pengiriman bantuan ini menjadi bukti solidaritas Indonesia terhadap Filipina dalam menghadapi bencana alam, sekaligus memperkuat persaudaraan antara kedua negara. Dengan personel yang berpengalaman dan dukungan alutsista yang siap operasional, TNI berharap dapat berkontribusi dalam pemulihan wilayah terdampak dan memberikan dampak positif bagi para korban badai Kristine.