Jakarta, InfoPublik – Pada peringatan Hari Sumpah Pemuda (HSP) 2024, Ketua DPR RI Puan Maharani menekankan pentingnya merangkul semua elemen masyarakat demi menciptakan Indonesia yang lebih sejahtera. Ia juga menegaskan bahwa semangat anak muda sangat dibutuhkan dalam membangun bangsa.
“Sumpah Pemuda bukan hanya romantisme sejarah, tetapi juga harus menjadi panduan untuk menatap jauh ke depan. Kita perlu membangun ekosistem baru dan memanfaatkan teknologi untuk menghasilkan inovasi yang relevan di masa kini dan masa depan,” kata Puan Maharani dalam keterangan tertulisnya, Senin (28/10/2024).
Sebagai perempuan pertama yang menjabat Ketua DPR RI, Puan menyoroti perubahan zaman yang semakin cepat. Menurutnya, pemuda yang mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman adalah modal penting untuk membangun bangsa.
“Saya meyakini bahwa perubahan zaman menuntut kehadiran anak muda dengan semangat baru. Mereka sangat kita butuhkan untuk membangun bangsa ini,” tuturnya.
Puan menekankan bahwa kreativitas anak muda harus dimanfaatkan untuk mengkomunikasikan ideologi dan sejarah bangsa dengan cara yang lebih kekinian agar pesan tersebut dapat lebih cepat tersampaikan. Dengan demikian, generasi penerus bangsa dapat memahami sejarah dan memegang teguh ideologi Indonesia.
“Anak muda menjadi tenaga baru dalam menyampaikan ideologi, dengan pendekatan yang lebih modern,” sebut Puan.
Dalam momen peringatan Hari Sumpah Pemuda ini, Puan mengajak generasi muda untuk berkontribusi dalam memajukan ekonomi, pendidikan, dan sosial di lingkungan mereka. “Pemuda memiliki peran penting sebagai agen perubahan bangsa, apalagi mereka memiliki semangat inovasi dan kreativitas yang tinggi,” ungkap mantan Menko PMK itu.
“Pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama untuk menyediakan peluang yang adil bagi setiap pemuda untuk berkembang. Dalam menghadapi tantangan globalisasi dan perkembangan teknologi, pemuda harus dipersiapkan untuk menjadi generasi yang tangguh dan kompetitif,” imbuh Puan.
Puan menjelaskan bahwa makna Sumpah Pemuda tidak hanya relevan bagi anak muda semata. Semangat persatuan dan kesatuan yang terkandung dalam Sumpah Pemuda harus dimiliki oleh seluruh rakyat Indonesia. Oleh karena itu, Puan mengingatkan pentingnya kolaborasi antar elemen bangsa untuk membangun Indonesia yang lebih baik.
“Sumpah Pemuda menjadi momentum untuk merangkul semua elemen masyarakat dalam mengatasi tantangan dan mewujudkan Indonesia yang lebih sejahtera, serta merayakan keberagaman sebagai satu kesatuan bangsa,” paparnya.
Lebih lanjut, Puan menekankan urgensi pendidikan karakter bagi generasi muda dalam konteks peringatan Hari Sumpah Pemuda. Mengingat berbagai tantangan yang dihadapi generasi muda saat ini, pendidikan karakter perlu diutamakan di setiap lini pendidikan, baik formal maupun non-formal.
“Pendidikan karakter harus menjadi prioritas di semua tingkat pendidikan. Peran orang tua dan keluarga dalam membimbing anak juga sangat penting agar generasi muda kita tumbuh dengan budi pekerti dan etika yang baik,” jelas Puan.
Puan juga mengungkapkan berbagai tantangan yang dihadapi anak muda saat ini. Survei oleh Intelligent menemukan bahwa 17 persen perusahaan enggan merekrut orang berusia 20-an, dan sebagian besar mengaku tidak puas dengan kualitas lulusan perguruan tinggi.
“Bahkan, pada 2024, sebanyak 60 persen perusahaan telah memberhentikan karyawan Gen Z. Data dari Resume Templates juga menunjukkan bahwa Gen Z terlalu bergantung pada dukungan orang tua dalam mencari pekerjaan. Dari 1.500 pencari kerja muda, 70 persen mengaku meminta bantuan orang tua mereka,” kata Puan.
“Masalah ini harus kita telusuri penyebabnya dan mencari solusinya. Kita harus ingat bahwa anak muda adalah generasi yang memiliki potensi besar jika diarahkan dengan benar,” tambahnya.
Puan menilai perlunya berbagai intervensi untuk mendukung anak muda agar semakin memiliki daya saing di tengah tantangan yang tidak mudah ini. Ini termasuk program literasi dan peningkatan keterampilan di luar bidang konvensional.
“Ada banyak peluang yang bisa dimanfaatkan generasi muda selama mereka memiliki kemampuan dan kompetensi,” sebutnya.
Di era globalisasi, Puan mengingatkan bahwa anak muda harus melek teknologi agar tidak tertinggal. Literasi yang baik juga dibutuhkan agar generasi muda tidak terjerumus dalam hal-hal negatif yang bisa muncul akibat kemajuan teknologi.
“Program digitalisasi telah dilakukan oleh Pemerintah, namun masih banyak daerah yang perlu mendapatkan dukungan teknologi yang lebih baik. Dukungan akses teknologi harus merata hingga ke pelosok negeri,” tambah Puan.
Dalam momentum yang baik ini, Puan secara khusus mengajak seluruh generasi muda untuk memahami makna Sumpah Pemuda yang sesungguhnya.
“Hari Sumpah Pemuda menegaskan komitmen kita dalam membangun bangsa dengan semangat persatuan dan kesatuan,” ujarnya.
“Saya mengajak semua elemen masyarakat untuk merefleksikan makna perjuangan pemuda dalam konteks kemajuan bangsa. Pada 1928, para pemuda Indonesia bersatu untuk menyatakan tekad mereka demi kemerdekaan dan kedaulatan negara,” sambung Puan.
Ia pun berharap generasi muda terus menjaga kedaulatan negara dan memajukan bangsa di tengah tantangan yang semakin kompleks. Menurut Puan, hal ini sejalan dengan tema peringatan Hari Sumpah Pemuda 2024, yaitu Maju Bersama Indonesia Raya.
“Selamat memperingati Hari Sumpah Pemuda 2024 untuk seluruh rakyat Indonesia. Mari kita jaga persatuan dengan baik agar Indonesia jaya. Satu Nusa, Satu Bangsa, dan Satu Bahasa! Indonesia!” pungkas Puan.