- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Kamis, 21 November 2024 | 21:41 WIB
: Pasangan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka secara resmi mengemban tugas sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia masa jabatan 2024-2029 pada Minggu, 20 Oktober 2024. Foto: BPMI Setpres/Rusman
Oleh Untung Sutomo, Minggu, 20 Oktober 2024 | 20:31 WIB - Redaktur: Untung S - 278
Jakarta, InfoPublik – Presiden Prabowo Subianto menyatakan komitmen Indonesia untuk mencapai swasembada pangan dan energi sebagai langkah utama dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks. Hal itu disampaikan dalam pidato perdananya setelah mengucapkan Sumpah Jabatan sebagai Presiden Republik Indonesia di Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Minggu (20/10/2024).
“Saya telah mencanangkan bahwa Indonesia harus segera mencapai swasembada pangan dalam waktu sesingkat-singkatnya. Kita tidak boleh bergantung pada pasokan makanan dari luar negeri,” tegas Presiden Prabowo dikutip dari BPMI Setpres.
Presiden menekankan bahwa dalam situasi krisis global, negara-negara akan memprioritaskan kebutuhan domestik mereka. Oleh karena itu, Indonesia harus mampu memproduksi dan memenuhi kebutuhan pangannya sendiri.
“Saya sudah berdiskusi dengan para pakar yang membantu saya, dan saya yakin bahwa paling lambat dalam 4-5 tahun, Indonesia akan mencapai swasembada pangan. Bahkan, kita siap menjadi lumbung pangan dunia,” lanjutnya.
Selain ketahanan pangan, Presiden Prabowo juga menekankan pentingnya mencapai swasembada energi. Menurutnya, ketergantungan pada sumber energi luar negeri merupakan ancaman serius di tengah ketegangan geopolitik global.
“Jika terjadi sesuatu yang tidak kita inginkan, sulit bagi kita untuk mendapatkan sumber energi dari luar negeri. Karena itu, kita harus mampu mencapai swasembada energi,” tambahnya.
Presiden menjelaskan bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah. Potensi ini termasuk kelapa sawit yang dapat menghasilkan biodiesel dan bensin, serta tanaman lain seperti singkong, tebu, sagu, dan jagung.
“Kita juga memiliki energi geotermal yang melimpah, batu bara yang sangat banyak, dan sumber energi dari air yang besar. Pemerintahan yang saya pimpin nanti akan fokus untuk mencapai swasembada energi,” imbuh Presiden.
Dalam pidatonya, Presiden juga menyoroti pentingnya distribusi subsidi yang tepat sasaran, khususnya bagi masyarakat yang masih menghadapi kesulitan ekonomi. Ia menegaskan bahwa bantuan kepada rakyat harus disalurkan secara langsung dan transparan dengan memanfaatkan teknologi digital.
“Dengan teknologi digital, kita akan memastikan bahwa subsidi sampai ke setiap keluarga yang benar-benar membutuhkan. Bantuan tidak boleh tersendat atau tidak sampai kepada yang berhak,” jelasnya.
Sebagai langkah jangka panjang, Presiden Prabowo juga menekankan pentingnya hilirisasi sejumlah komoditas nasional yang dimiliki Indonesia. Dengan meningkatkan nilai tambah tersebut, Presiden meyakini bahwa Indonesia akan menjadi semakin kuat secara ekonomi dan rakyat akan menikmati kemakmurannya.
“Nilai tambah dari semua komoditas harus memperkuat ekonomi kita, sehingga rakyat kita bisa mencapai tingkat hidup yang sejahtera. Seluruh komoditas kita harus dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia,” tutup Presiden.