- Oleh MC KOTA DUMAI
- Sabtu, 21 Desember 2024 | 10:35 WIB
: Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanjatkan doa di sumur tua usai memimpin upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila, di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur, Selasa (1/10/2024). Sumur tua itu adalah lokasi para Jenderal Revolusi dikubur setelah jadi korban kebrutalan Gerakan 30 September 1965 (G30S PKI) silam. (Foto: Tangkapan YouTube BPMI Setpres)
Oleh Untung Sutomo, Selasa, 1 Oktober 2024 | 11:40 WIB - Redaktur: Untung S - 326
Jakarta, InfoPublik – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memimpin upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur, pada Selasa (1/10/2024). Presiden didampingi oleh Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Mendikbudristekdikti) Nadiem Anwar Makarim, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Upacara dimulai sekitar pukul 07.55 WIB dengan pengumandangan lagu kebangsaan Indonesia Raya, disusul laporan dari Komandan Upacara, Kombes Pol. I Ketut Gede Adi Wibawa, kepada Presiden selaku inspektur upacara.
Untuk mengenang jasa para pahlawan revolusi dan pejuang bangsa, seluruh peserta upacara melakukan mengheningkan cipta yang dipandu langsung oleh Presiden Jokowi. "Untuk mengenang jasa para pahlawan, khususnya pahlawan revolusi, mengheningkan cipta dimulai," ucap Presiden, dikutip dari setkab.go.id.
Selanjutnya, Ketua MPR Bambang Soesatyo membacakan teks Pancasila, yang kemudian diikuti oleh pembacaan teks Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 oleh Ketua DPD RI La Nyalla Mahmud Mattalitti.
Sebagai bagian dari upacara, Ketua DPR RI Puan Maharani memimpin pembacaan dan penandatanganan Ikrar Kesetiaan kepada Pancasila, yang isinya menegaskan pentingnya mempertahankan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Ikrar tersebut berbunyi, "Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, kami yang melakukan upacara ini menyadari sepenuhnya bahwa sejak diproklamasikan Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, pada kenyataannya telah banyak terjadi rongrongan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia;
bahwa rongrongan tersebut dimungkinkan oleh karena kelengahan, kekurangwaspadaan bangsa Indonesia terhadap kegiatan yang berupaya menumbangkan Pancasila sebagai ideologi negara;
bahwa dengan semangat kebersamaan yang dilandasi oleh nilai-nilai luhur ideologi Pancasila, bangsa Indonesia tetap dapat memperkokoh tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia;
maka, di hadapan Tuhan Yang Maha Esa dalam memperingati Hari Kesaktian Pancasila, kami membulatkan tekad untuk tetap mempertahankan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila sebagai sumber kekuatan menggalang kebersamaan untuk memperjuangkan, menegakkan kebenaran dan keadilan demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia."
Setelah pembacaan ikrar, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas memimpin doa untuk mengakhiri upacara. Kemudian, penghormatan kebesaran diberikan oleh komandan upacara kepada Presiden selaku inspektur upacara, sebelum Jokowi dan rombongan terbatas melakukan peninjauan ke Monumen Pancasila Sakti dan Lubang Buaya.
Sebelum upacara, Presiden Jokowi juga mengunggah pesan di media sosial pribadinya, mengajak seluruh masyarakat untuk senantiasa menjaga dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila. "Hari Kesaktian Pancasila mengingatkan kita bahwa nilai-nilai kebangsaan bukan hanya warisan, tapi amanah yang harus terus dijaga. Di tengah tantangan zaman, mari kita renungkan sejauh mana kita telah mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari," tulis Presiden di akun X-nya, @Jokowi.
Upacara dihadiri oleh pimpinan lembaga tinggi negara, para Menteri Kabinet Indonesia Maju, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, kepala staf angkatan, perwakilan negara sahabat, serta keluarga pahlawan revolusi.