- Oleh Eko Budiono
- Jumat, 20 Desember 2024 | 13:08 WIB
: Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI bersama KPU Kalimantan Timur mengadakan nonton bareng (nobar) film ‘Tepatilah Janji‘, di Bioskop XXI Samarinda Square Jalan M. Yamin Samarinda, Kalimantan Timur, Senin (2/9/2024). Foto: kpu.go.id
Oleh Eko Budiono, Rabu, 11 September 2024 | 10:24 WIB - Redaktur: Untung S - 816
Jakarta, InfoPublik – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Mochammad Afifuddin, menyatakan bahwa pembuatan dua film bertema Pemilu dan Pilkada 2024, berjudul Kejarlah Janji dan Tepatilah Janji, merupakan upaya kesinambungan sosialisasi yang telah dilakukan sejak Pemilu sebelumnya. Pernyataan ini disampaikan Afifuddin dalam keterangan resminya usai rapat dengar pendapat bersama Komisi II DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Selasa (10/9/2024).
"Saya ingat, pada Pemilu 2019, KPU juga merilis film berjudul Suara April. Jadi, pembuatan film ini merupakan bagian dari kesinambungan sosialisasi KPU melalui media film," ujar Afifuddin.
Pembuatan film tersebut, lanjut Afifuddin, menjadi salah satu ikhtiar KPU untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terkait pentingnya partisipasi dalam pemilu dan pilkada. Kedua film ini dirancang untuk menjangkau masyarakat luas, dengan fokus pada edukasi dan sosialisasi.
"Nantinya, jajaran KPU di provinsi-provinsi akan memutar film ini. Premier atau kick-off akan dilakukan di beberapa kota, dan setelah itu kami akan memutarnya di kampus-kampus, organisasi kepemudaan, pesantren, serta lokasi-lokasi lainnya," jelasnya.
Afifuddin menambahkan bahwa pemutaran film di layar-layar alternatif, seperti di kampus dan tempat-tempat umum lainnya, merupakan metode sosialisasi yang efektif. Hal ini memungkinkan KPU untuk menjangkau masyarakat secara langsung dan tatap muka, terutama di luar jangkauan bioskop komersial.
Jadwal Tahapan Pilkada 2024:
Afifuddin berharap bahwa melalui medium film, KPU dapat lebih mudah menyampaikan pesan penting tentang pemilu dan pilkada kepada masyarakat, sekaligus mendorong partisipasi yang lebih tinggi dalam proses demokrasi ini.