- Oleh Dian Thenniarti
- Jumat, 22 November 2024 | 07:08 WIB
: Pelaksana Harian (Plh.) Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Amran, dalam Discussion Conference ASCN di Luang Prabang, Laos (31/7/2024). Foto: Kemendagri
Oleh Eko Budiono, Jumat, 2 Agustus 2024 | 20:50 WIB - Redaktur: Untung S - 351
Jakarta, InfoPublik - Indonesia, melalui Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sebagai Shepherd ASEAN Smart City Network (ASCN), menggerakkan kemitraan lintas sektor yang mencakup pemerintah pusat dan daerah, masyarakat, dunia usaha, akademisi, dan mitra internasional. Kolaborasi ini, termasuk antar kota di ASEAN dan negara lain, bertujuan untuk mewujudkan perkotaan cerdas, berkelanjutan, dan berketahanan.
Hal itu disampaikan oleh Pelaksana Harian (Plh) Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Amran, dalam Discussion Conference ASCN di Luang Prabang, Laos (31/7/2024).
“Kemitraan kolaboratif yang melibatkan sektor publik dan swasta sebagai pemangku kepentingan yang lebih luas, melalui ASCN dan platform relevan lainnya, dapat membantu menghadirkan solusi dan nilai yang lebih baik bagi pengembangan kota cerdas," ujar Amran dalam sambutan pembukaan sesi panel ke-3 yang mengambil tema “Forging Partnerships to Spearhead Smart and Sustainable Urban Development in ASEAN,” melalui keterangan resmi, Jumat (2/8/2024).
Discussion Conference itu merupakan bagian dari pertemuan tahunan 7th ASCN Annual Meeting 2024 di Laos. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang inisiatif perkotaan yang cerdas dan berkelanjutan di tingkat nasional, regional, dan global. Selain itu, acara ini juga menjadi ajang untuk bertukar dan membahas praktik baik serta pelajaran yang dipetik dalam menerapkan solusi cerdas untuk memecahkan masalah perkotaan di kota-kota ASEAN.
“Sejak didirikan, ASCN telah berkembang pesat. Sekitar 50 proyek telah dikembangkan dan 40 kemitraan telah dijalin untuk menyediakan berbagai dukungan, termasuk pengembangan kapasitas, berbagi pengetahuan, dan bantuan teknis,” kata Amran.
Sebagai Shepherd ASCN, Indonesia berkomitmen mendorong pembangunan perkotaan yang cerdas, berkelanjutan, dan berketahanan. Hal ini memiliki relevansi yang signifikan dan memainkan peran kunci dalam berkontribusi pada upaya regional untuk meningkatkan konektivitas dan ketahanan kawasan ASEAN di tengah lanskap geopolitik dan geoekonomi global yang dinamis.
Dalam Discussion Conference ini, pemerintah Kabupaten/Kota Indonesia anggota ASCN turut menjadi pembicara. Kota Makassar memaparkan program Lorong Wisata yang mencakup 21 konten, seperti keamanan pangan, pengendalian inflasi, ekonomi sirkular, pertanian kota, taman kota, mitigasi sosial, destinasi wisata baru, hingga pengembangan UMKM dengan melibatkan dan memberdayakan masyarakat.
Sedangkan Kabupaten Banyuwangi mempresentasikan program Smart Kampung yang didukung oleh MLIT Jepang. Program ini mengembangkan aplikasi sesuai kebutuhan Banyuwangi, seperti Road Manager yang memetakan kondisi jalan dengan bantuan kecerdasan buatan (AI), dan Bike Sharing untuk layanan digitalisasi pemetaan rute bersepeda melalui destinasi wisata di Banyuwangi.