Belum Laporkan LHKPN, Caleg Terpilih Terancam tak Dilantik

: Anggota KPU RI Idham Holik (depan) menyempatkan diri untuk melihat langsung kesiapan gudang logistik, sortir lipat surat suara, serta kotak suara Pemilu 2024, yang berada di Kantor KPU Kota Surakarta, Jawa Tengah, Jumat (26/1/2024). Foto: kpu.go.id


Oleh Eko Budiono, Rabu, 17 Juli 2024 | 17:13 WIB - Redaktur: Untung S - 609


Jakarta, InfoPublik - Anggota Komisi Pemilihan Umum RI Idham Holik menegaskan,  calon anggota legislatif terpilih hasil Pemilihan Umum 2024 yang belum menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) ke Komisi Pemberantasan Korupsi terancam tidak dilantik.

"Ya, benar terancam tidak akan dilantik," ujar Idham melalui keterangan resmi, Rabu (17/7/2024).

Aturan itu tertuang pada Pasal 52 Peraturan KPU (PKPU) Nomor 6 Tahun 2024 mengenai penetapan calon terpilih.

Sebelumnya, KPU telah menerbitkan Surat Edaran Nomor 1262/PL.01.9-SDFD/05/2024 ihwal pelaporan LHKPN dalam rangka persiapan penyampaian salinan keputusan calon terpilih untuk pengucapan sumpah janji.

Caleg terpilih yang telah melaporkan harta kekayaan akan mendapatkan tanda terima dari KPK. Tanda terima pelaporan harta kekayaan wajib disampaikan caleg terpilih kepada KPU di masing-masing jajaran paling lambat 21 hari sebelum pelantikan.

Apabila caleg terpilih tidak mendapatkannya sampai 21 hari sebelum tanggal pelantikan maka mereka dapat menyampaikan bukti pelaporan LHKPN dan surat pernyataan kepada KPU provinsi atau kabupaten/kota.

Dalam hal caleg terpilih tidak menyampaikan tanda terima pelaporan harta kekayaan maka KPU tidak mencantumkan nama yang bersangkutan dalam penyampaian calon terpilih.

Berikut isi Pasal 52 PKPU Nomor 6 Tahun 2024:

(1) Sebelum disampaikan calon terpilih anggota DPR, anggota DPD, anggota DPRD provinsi, dan anggota DPRD kabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51, calon terpilih yang bersangkutan wajib melaporkan harta kekayaan kepada instansi yang berwenang memeriksa laporan harta kekayaan penyelenggara negara.

(2) Tanda terima pelaporan harta kekayaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib disampaikan kepada KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota paling lambat 21 (dua puluh satu ) Hari sebelum pelantikan.

(3) Dalam hal calon terpilih tidak menyampaikan tanda terima pelaporan harta kekayaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota tidak mencantumkan nama yang bersangkutan dalam penyampaian nama calon terpilih.
 
 
 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Senin, 7 April 2025 | 21:40 WIB
KPK Perpanjang Batas Akhir Pelaporan LHKPN 2024 hingga 11 April 2025
  • Oleh Eko Budiono
  • Sabtu, 5 April 2025 | 07:03 WIB
KPU Gelar PSU Pilkada di Enam Wilayah
  • Oleh Eko Budiono
  • Minggu, 23 Maret 2025 | 09:50 WIB
KPU Pantau Langsung PSU Pilkada Magetan 2024
  • Oleh MC KAB SIAK
  • Senin, 24 Maret 2025 | 08:56 WIB
Mendagri Ingatkan Bahaya Politik Uang saat PSU
  • Oleh MC KAB BULELENG
  • Sabtu, 22 Maret 2025 | 07:13 WIB
FGD KPU Buleleng: Meningkatkan Kualitas Pilkada 2024 Melalui Kajian Publik
  • Oleh Eko Budiono
  • Sabtu, 15 Maret 2025 | 10:10 WIB
KPU RI: Anggaran PSU Pilkada 2024 Terfasilitasi
  • Oleh Eko Budiono
  • Jumat, 14 Maret 2025 | 21:35 WIB
Pendaftaran Calon untuk PSU Pilkada 2024 Dimulai
  • Oleh Eko Budiono
  • Senin, 10 Maret 2025 | 17:22 WIB
KPU: Hari Ini, Batas Akhir Pendaftaran Paslon Kepala Daerah di PSU