- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Selasa, 13 Agustus 2024 | 21:26 WIB
: Ilustrasi: Personel Polsek Bandar mengecek ketersediaan sembako di Kecamatan Bandar, Kabupaten Bener Meriah, Kamis, (18/1/2024)/ dok. MC Prov Aceh InfoPublik.
Jakarta, InfoPublik - Satgas Pangan Polri terus melakukan pengawasan terhadap proses distribusi bahan pokok penting (bapokting). Hal itu dilakukan untuk menjaga stabilitas harga menjelang Hari Raya Idulfitri 1445 Hijriah (H).
Kasatgas Pangan Polri, Brigjen Pol Whisnu Hermawan, mengatakan sejauh itu memang ditemukan adanya peningkatan permintaan bahan pokok seperti beras, telur, ayam dan minyak goreng. Hal itu terjadi karena konsumsi masyarakat yang meningkat meningkat di Ramadan.
“Sedangkan, pengamatan Satgas Pangan Polri di tingkat distributor hingga saat ini beberapa Gudang Distribution Center atau pusat distribusi sudah men-supply bapokting (bahan pokok dan penting) ke outlet-outlet-nya untuk pemenuhan kebutuhan hingga beberapa minggu ke depan,” kata Whisnu dalam keterangan resminya, Kamis (14/3/2024).
Whisnu membeberkan, harga beras medium SPHP pada ritel modern di kawasan Jabodetabek masih berada di harga Rp10.900 per kilogram (kg). Sedangkan, untuk harga beras premium bervariatif di angka Rp12.800 hingga Rp16.500 per kg.
Kemudian, untuk minyak goreng premium masih terpantau berada di harga Rp16.650 per liter, telur ayam di harga Rp32.100 per kg, cabai rawit merah di harga Rp63.900 per kg, dan daging ayam pada harga Rp45.900 hingga Rp50.000 per kg.
Menurut Whisnu, pemantauan juga dilakukan oleh Satgas Pangan Daerah di beberapa pasar tradisional.
Seperti halnya di Pasar Tambahrejo, Surabaya, terpantau harga beras medium berada di harga Rp10.900 per kg, telur ayam Rp31.000 per kg, dan daging sapi Rp106.666 per kg.
Whisnu mengatakan, Satgas Pangan juga melakukan koordinasi dengan Korlantas Polri terkait pengawasan kendaraan yang mengangkut bahan pokok tersebut.
“Selain memastikan ketersediaan dan pemantauan harga, Satgas Pangan berkoordinasi dengan Korlantas dalam memastikan kelancaran kendaraan yang mengangkut komoditi pangan agar pendistribusian dari daerah sentra produksi tidak terhambat,” ujar dia.