13 Suku Serahkan Tanah Ulayat Jadi Kantor Papua Pegunungan

: Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin menandatangani prasasti sarana dan prasarana pembangunan Daerah Otonom Baru (DOB) di Kantor Gubernur Papua, Jayapura, Provinsi Papua, Selasa (10/10/2023). (ANTARA/Andi Firdaus


Oleh Eko Budiono, Selasa, 10 Oktober 2023 | 20:54 WIB - Redaktur: Untung S - 161


Jakarta, InfoPublik - Wakil Menteri Dalam Negeri, Jhon Wempi Wetipo, mengatakan 13 suku telah menyerahkan kepemilikan tanah ulayat kepada pemerintah untuk pemenuhan sarana dan prasarana Kantor Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan.

Pernyataan itu dikemukakan Jhon, melalui keterangan tertulisnya, usai  Rapat Koordinasi Percepatan Pembangunan Ekonomi dan Kesejahteraan Papua di Kantor Gubernur Papua di Kota Jayapura, Selasa (10/10/2023).

"Saya pikir memang saya kebetulan dari Wamena (Ibu Kota Provinsi Papua Pegunungan), saya sudah proses ini," katanya.

Jhon juga memastikan keamanan situasi jelang agenda pemenuhan sarana dan prasarana di Kantor Pemerintah Papua Pegunungan yang akan dihadiri Wakil Presiden Ma'ruf Amin pada Kamis (12/10).

Jhon mengatakan, persoalan lahan yang melibatkan sekitar 13 suku pemilik tanah ulayat di Papua Pegunungan telah diselesaikan melalui 16 rangkaian pertemuan rapat bersama pemerintah.

Terkait kabar penolakan  dari warga setempat, Jhon menyebut hanya dilakukan oleh satu orang bernama Bonny Lani selaku tokoh pemuda dari wilayah adat Walesi.

"Ini kan hanya laporan Saudara Bonny Lani itu, hanya satu orang dan sebenarnya beliau ini seperti apa, kita sudah dari sisi keluarga sudah diskusi, tapi pada prinsipnya bahwa masyarakat pemilik ulayat sudah bersepakat dan menyerahkan (lahan)," katanya.

Menurut Jhon satu-satunya tuntutan dari 13 suku pemilik tanah ulayat di Papua Pegunungan adalah jaminan dari pemerintah atas keberlangsungan kerja bagi anak mereka.

"Malah mereka meminta kepada pemerintah untuk tidak melakukan proses pembayaran, karena mereka hanya ingin memperhatikan para sarjana lulusan dari anak-anak mereka," katanya.

Penduduk Pegunungan Papua, kata Jhon, berharap sarana prasarana yang tersedia dari hasil pemekaran wilayah dapat menjamin keberlangsungan kesejahteraan keluarga mereka.

"Komitmen itu sudah diperhatikan dan telah ditandatangani bersama dinotaris. Jadi saya pikir ini sebenarnya sudah selesai," katanya.

Wapres Ma'ruf Amin diagendakan mengunjungi Provinsi Papua Pegunungan dalam rangkaian hari keempat berkantor di Papua.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Eko Budiono
  • Senin, 23 Desember 2024 | 14:06 WIB
Wamendagri Imbau Pemda Waspadai Kenaikan Harga Komoditas Jelang Nataru
  • Oleh Eko Budiono
  • Sabtu, 21 Desember 2024 | 09:45 WIB
Wamendagri Apresiasi KPU dan Bawaslu
  • Oleh Eko Budiono
  • Kamis, 19 Desember 2024 | 11:38 WIB
Perlunya Sinkronisasi Pusat dan Daerah untuk Wujudkan Swasembada Pangan
  • Oleh Eko Budiono
  • Minggu, 15 Desember 2024 | 09:30 WIB
Wamendagri: Indonesia Butuh Pemimpin Berkualitas Dunia
  • Oleh Eko Budiono
  • Kamis, 12 Desember 2024 | 16:10 WIB
Kemendagri Evaluasi Kinerja Pj Kepala Daerah Setiap Tiga Bulan
  • Oleh Eko Budiono
  • Rabu, 11 Desember 2024 | 07:18 WIB
Wamendagri: Hasil Pilkada Jakarta Tetap Valid
  • Oleh Eko Budiono
  • Selasa, 10 Desember 2024 | 08:30 WIB
Wamendagri Bima Arya: Digitalisasi Persempit Ruang Korupsi