:
Oleh Eko Budiono, Selasa, 20 Desember 2016 | 09:26 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 308
Jakarta,InfoPublik - Menteri Dalam Negeri (Tjahjo Kumolo) mengimbau agar publik kembali mengikat kebhinekaan tanpa memandang suku, agama, dan ras antar golongan (SARA).
"Bicara masalah Indonesia seharusnya sudah tidak perlu lagi mempersalahkan Bhinneka Tunggal Ika. Lebih dari 17 ribu pulau, lebih dari 13 ribu suku, banyak agama dan keyakinan. Bhinneka Tunggal Ika ini harga mati, inilah yang namanya negara kesatuan RI," ungkap Mendagri dalam seminar bertajuk Merangkai Indonesia dalam Kebhinnekaan di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Senin (19/12).
Menurut Mendagri, pancasila bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah harga mati. Mendagri menegaskan masih terdapat sejumlah permasalahan yang masih dihadapi Indonesia setelah 71 tahun merdeka. “Saat ini perumahan belum bisa dimiliki oleh seluruh warga negara Indonesia. Soal pangan, kita negara yang kaya, negara agraris, negara maritim, tetapi 99 persen misalnya garam, jagung, kita masih mengandalkan dari negara lain," paparnya.
Ia mengatakan pemerintah akan mempercepat pembangunan untuk mengurangi kemiskinan dan ketimpangan social.“Dengan Nawacita, pemerintah berupaya terus menerus mengurangi masalah sosial seperti terorisme, radikalisme, narkoba, dan korupsi,” tambahnya.