:
Oleh Eko Budiono, Jumat, 16 Desember 2016 | 10:14 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 196
Jakarta, InfoPublik - Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Polhukam) Jenderal TNI (Purn) Wiranto menegaskan lembaga penyelenggara pemilu memiliki tugas berat dalam menghasilkan pemimpin berkualitas.
Sampai saat ini, menurut Wiranto, partai politik yang memiliki hak monopoli dalam proses rekruitmen pemimpin masih belum mampu melakukan seleksi dengan tepat.
“Tugas penyelenggara pemilu seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawasa Pemilu (Bawaslu), serta Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) makin penting, serta menentukan dalam proses demokrasi,” kata Wiranto di Hotel Arya Duta, usai pembukaan DKPP Outlook 2017, Evaluasi dan Proyeksi, Rabu (14/12).
Wiranto mengatakan sejauh ini parpol lebih suka memilih pemimpin yang instan serta populer di publik. “Harus diakui masih perlu perbaikan dari parpol serta penyelenggara pemilu agar bisa terpilih pemimpin berintegritas dan berkompeten,” paparnya.
Sementara Ketua DKPP Jimly Asshiddiqie mengatakan integritas penyelenggara pemilu akan menentukan kesuksesan demokrasi. “Pemilu yan jujur akan mengembangkan peradaban demokrasi dan saat ini semua negara menginginkan pelaksanaan pesta demokrasi yang terpercaya,” ungkapnya.
Jimly menegaskan selama empat tahun berdirinya DKPP, pihaknya telah berupaya agar kinerja KPU dan Bawaslu bisa profesional dan netral.
Sedangkan anggota DKPP Nur Hidayat Sardini menambahkan, selama tahun 2016 pihaknya menerima 302 pengaduan pelanggaran pemilu. “Tahun 2015 jumlah pengaduan pelanggaran pemilu yang kami terima sejumlah 478, dan terbanyak dari Provinsi Papua,” ungkapnya.