KMP Melemah, Fahri : 2016 Ujian Bagi KMP

:


Oleh Wandi, Minggu, 3 Januari 2016 | 23:10 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 365


Jakarta, InfoPublik - Koalisi Merah Putih (KMP) sebagai gabungan partai politik oposisi dikabarkan akan bubar ditahun 2016 ini. Bahkan, Partai Keadilan Sejahtera sebagai salah satu pencetusnya disebut sudah tak lagi sejalan.

Menurut Sekretaris Harian KMP DPR RI Fahri Hamzah, tahun 2016 merupakan ujian bagi KMP. Bisa jadi, tahun ini menjadi tahun terakhir bagi koalisi oposisi pemerintahan itu.

"Sejak awal, cukup banyak yang ragu apakah KMP bisa bertahan lama," ungkapnya kepada wartawan dalam keterangan tertulisnya, Jumat (1/1).

Sejak dideklarasikan, kata Wakil Ketua DPR RI itu, sebelum pemilihan presiden (pilpres) sinisme berkata 'bila Prabowo menang KMP bertahan tapi kalau Prabowo kalah KMP habis'.

"Alhamdulillah setahun setelah KMP menguasai DPR dan MPR koalisi masih bertahan tetapi akhir 2015 lalu KMP menunjukkan gejala melemah," pungkasnya.

Dia menguraikan, PAN sudah jelas mengumumkan bergabung dengan pemerintah meski menyatakan tetap di KMP. Sementara, PKS dan Demokrat dalam kasus persidangan Setya Novanto di Mahkamah Kehormatan Dewan secara bulat mendukung koalisi pemerintah.

"Yang bertahan digaris KMP hanya Golkar, Gerindra dan PPP, sementara pemerintah masih 'menggantung' nasib Golkar dan PPP di Kemenkum HAM. Maka apakah KMP masih relevan? Publik harus terus diyakinkan bahwa membangun kekuatan penyeimbang di luar pemerintahan adalah jalan demokrasi yang niscaya," kata Fahri.

Fahri juga mengaku, partainya mulai tidak sejalan dengan KMP. Kendati demikian, dia tetap meyakini KMP masih akan tetap eksis ke depannya.

"Apalagi karena Pilpres 2019 akan dimulai lebih awal bersama pemilu legislatif. Dan popularitas Prabowo saat ini berada jauh lebih tinggi dari calon lain, termasuk Presiden Jokowi," tutupnya.