- Oleh MC KOTA PONTIANAK
- Jumat, 21 Maret 2025 | 23:08 WIB
:
Oleh MC PROV KALIMANTAN BARAT, Senin, 10 Februari 2025 | 14:45 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 189
Pontianak, InfoPublik - Penjabat (Pj) Gubernur Kalbar, Harisson, mengapresiasi peran masyarakat dalam menyukseskan Festival Cap Go Meh, yang telah menjadi daya tarik pariwisata di Kalimantan Barat.
"Keberagaman adalah kekuatan kita dalam menarik minat wisatawan. Terima kasih kepada seluruh masyarakat yang telah menjaga kedamaian dan keamanan, sehingga festival ini bisa berjalan dengan lancar," ujar Pj Gubernur Kalimantan Barat, Harisson, membuka Festival Cap Go Meh 2576 Kongzili yang digelar di Jalan Diponegoro, Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) pada Kamis (6/2/2025).
Ia juga mengajak masyarakat untuk menjadikan tahun baru Imlek sebagai momentum untuk meningkatkan kreativitas, inovasi, dan membawa perubahan positif bagi Kalimantan Barat.
"Mari kita terus mendukung pembangunan dan menjaga keharmonisan antar masyarakat demi terwujudnya Kalimantan Barat yang lebih sejahtera," tambahnya.
Di tempat yang sama, Pj Wali Kota Pontianak, Edi Suryanto, menyoroti bagaimana acara ini bukan hanya menjadi perayaan budaya, tetapi juga berkontribusi pada perekonomian daerah.
"Meskipun cuaca kurang bersahabat, antusiasme masyarakat tetap tinggi. Ini bukti bahwa Cap Go Meh menjadi event nasional yang memiliki dampak ekonomi positif," ungkap Edi.
Menurutnya, Pekan Promosi dan Kuliner menjadi jembatan bagi pengusaha lokal dan UMKM untuk memperluas pangsa pasar mereka.
"Rangkaian festival ini mencakup pameran produk unggulan, kerajinan tradisional, dan kuliner khas Pontianak yang tentu menarik minat banyak pengunjung," ujarnya.
Sejak diresmikan, warga tumpah ruah memadati Jalan Diponegoro untuk menikmati berbagai sajian kuliner dan produk khas daerah.
"Festival ini bukan hanya merayakan budaya, tetapi juga memperkuat kerukunan antar-etnis dan agama, serta memberikan manfaat ekonomi bagi pelaku usaha lokal," tutup Edi.
Dengan semangat kebersamaan, Cap Go Meh 2025 di Pontianak menjadi ajang yang mempertemukan budaya, ekonomi, dan harmoni sosial, sekaligus menunjukkan bagaimana keberagaman dapat menjadi kekuatan dalam membangun daerah.
(rfa/ica)