- Oleh Mukhammad Maulana Fajri
- Senin, 16 Desember 2024 | 17:40 WIB
: Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri secara langsung mengunjungi lokasi pengembangan Desa Energi Berdikari Uma Palak Lestari/ foto: Pertamina
Oleh Mukhammad Maulana Fajri, Senin, 16 Desember 2024 | 05:39 WIB - Redaktur: Untung S - 97
Jakarta, InfoPublik – PT Pertamina (Persero) terus berkomitmen untuk mengembangkan pemanfaatan energi terbarukan guna mendukung kemandirian energi sekaligus mendongkrak kemandirian ekonomi masyarakat. Salah satu upaya tersebut diwujudkan dalam program Desa Energi Berdikari (DEB) yang inovatif di Uma Palak Lestari, Denpasar Utara, Bali.
Program itu fokus pada pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) untuk sektor pertanian dan ekowisata berkelanjutan.
Desa Uma Palak Lestari di Bali menjadi contoh unggulan dalam pemanfaatan EBT. Di sini, Pertamina mengoptimalkan penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan mikrohidro dengan kapasitas total 21 kWp untuk mendukung sistem pengairan pertanian. Sistem irigasi canggih ini juga mengintegrasikan teknologi Internet of Things (IoT), yang memungkinkan pemantauan kebutuhan air pada setiap lahan pertanian secara lebih efisien dan tepat waktu.
Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, secara langsung mengunjungi lokasi pengembangan DEB di Uma Palak Lestari untuk menunjukkan dukungan terhadap swasembada energi berbasis desa yang sejalan dengan cita-cita pemerintah Indonesia dalam mencapai ketahanan energi dan pangan nasional.
Fadjar Djoko Santoso, Vice President Corporate Communication Pertamina, menjelaskan bahwa dalam kunjungan tersebut, Direksi Pertamina turut serta dalam kegiatan penanaman sayur-mayur sebagai bentuk dukungan terhadap swasembada pangan. "Program ini juga mendukung sektor pertanian berkelanjutan, mengingat pupuk yang digunakan dalam pertanian ini adalah pupuk organik," ujar Fadjar, Minggu (15/12/2024).
Selain mendukung pertanian, program DEB ini juga berkontribusi langsung terhadap peningkatan ekonomi lokal. Sistem irigasi yang digerakkan dengan energi terbarukan mampu mengairi 103 hektar lahan sawah milik masyarakat. Hasilnya, produksi padi meningkat dari 5,5 ton menjadi 7,5 ton per hektar per tahun, yang berperan penting dalam mewujudkan swasembada pangan.
Program DEB juga memberikan dampak positif terhadap lingkungan. Dengan penerapan energi terbarukan, Desa Uma Palak Lestari berhasil mengurangi emisi karbon sebesar 27,3 ton CO2 ekivalen per tahun. Secara keseluruhan, Pertamina telah mengembangkan 149 program Desa Energi Berdikari yang berkontribusi menurunkan emisi sebanyak 729 ribu ton CO2 ekivalen per tahun.
"Ini merupakan bagian dari komitmen Pertamina untuk mendukung pencapaian target Net Zero Emission 2060, serta berkontribusi pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) di Indonesia," tambah Fadjar.
Pertamina, sebagai pemimpin dalam transisi energi, terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada peningkatan kualitas hidup masyarakat sekaligus menjaga kelestarian lingkungan. Semua langkah ini selaras dengan penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam setiap lini bisnis dan operasional perusahaan.