- Oleh MC KAB NAGAN RAYA
- Rabu, 22 Januari 2025 | 18:57 WIB
: Menteri Investasi dan Hilirsasi/Kepala BKPM Rosan Perkasa Roeslani dalam Mapping Indonesia Investment Trend 2025/Foto : Humas Kementerian Investasi
Oleh Farizzy Adhy Rachman, Minggu, 8 Desember 2024 | 23:12 WIB - Redaktur: Untung S - 169
Jakarta, InfoPublik – Indonesia semakin mempertegas komitmennya untuk menjadi pusat investasi global melalui forum bertajuk Exclusive Dialogue: Mapping Indonesia Investment Trend 2025 yang digelar di Singapura pada Jumat (6/12). Acara ini diinisiasi oleh Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Singapura. Lebih dari 100 pelaku usaha dan pemangku kebijakan hadir untuk membahas peluang strategis di sektor energi hijau, hilirisasi komoditas, dan transformasi digital.
Dalam pidato utama, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan Perkasa Roeslani, menyampaikan bahwa Indonesia telah merealisasikan 76,45 persen dari target investasi tahunan selama periode Januari-September 2024. Pencapaian ini turut menciptakan lebih dari 1,8 juta lapangan kerja baru.
Rosan menyoroti potensi besar Indonesia dalam energi terbarukan sebesar 3.700 gigawatt serta cadangan nikel terbesar di dunia yang mencapai 42 persen dari total global. Ia juga menekankan pentingnya pendidikan dalam meningkatkan daya saing sumber daya manusia (SDM).
“Pendidikan membuka potensi penuh SDM Indonesia dan mempercepat pertumbuhan ekonomi. Fokus pada pengembangan SDM adalah langkah vital dalam mewujudkan visi pembangunan berkelanjutan,” ujarnya dalam keterangan yang diterima InfoPublik pada Minggu (8/12/2024).
Duta Besar RI untuk Singapura, H.E. Suryopratomo, juga menegaskan komitmen pemerintah dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8% selama masa pemerintahan baru. Fokus pembangunan diarahkan pada transformasi ekonomi digital, percepatan ekonomi hijau, dan penguatan kolaborasi regional.
“Target ini bukan sekadar tujuan, melainkan seruan untuk bertindak, membawa Indonesia ke tingkat lebih tinggi di tengah dinamika global,” kata Suryopratomo.
Data BKPM menunjukkan bahwa Singapura tetap menjadi kontributor utama investasi asing langsung (FDI) di Indonesia, dengan total realisasi mencapai USD62,16 miliar dari 2020 hingga September 2024. Sektor industri logam mendominasi investasi Singapura sebesar 23 persen, diikuti oleh transportasi, gudang, dan telekomunikasi (16 persen); industri makanan (9 persen); perumahan, industri, dan perkantoran (8 persen); serta industri kertas dan percetakan (7 persen).
Dengan potensi rumput laut Indonesia yang mencapai 28 persen dari total global serta posisi strategisnya dalam pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik, Indonesia optimis akan semakin menarik perhatian investor global.
Keunggulan ini diperkuat oleh pertumbuhan ekonomi rata-rata 5 persen dalam beberapa tahun terakhir. Meski demikian, pemerintah mengingatkan pentingnya memanfaatkan bonus demografi secara optimal untuk mendukung keberlanjutan investasi dan pembangunan nasional.