- Oleh MC KAB PINRANG
- Jumat, 17 Januari 2025 | 21:53 WIB
: Delegasi Indonesia yang mengikuti Sidang Maritime Safety Commitee (MSC) ke-109 di Markas Besar International Maritime Organization (IMO), London, Inggris. Foto : Kemenhub
Oleh Dian Thenniarti, Sabtu, 7 Desember 2024 | 09:52 WIB - Redaktur: Untung S - 249
Jakarta, InfoPublik – Delegasi Indonesia kembali berpartisipasi dalam Sidang Maritime Safety Committee (MSC) ke-109 yang diadakan pada 2-6 Desember 2024 di Markas Besar International Maritime Organization (IMO), London, Inggris. Sidang itu fokus pada peningkatan keselamatan dan keamanan maritim global, dengan berbagai isu utama yang dibahas, termasuk amandemen kode IGC dan IGF serta pengembangan kapal otonom.
Sidang MSC ke-109 dipimpin oleh Mayte Medina dari Amerika Serikat, dengan Wakil Ketua Capt. Theofilos Mozas dari Yunani. Delegasi Indonesia, yang dipimpin oleh Kepala Sub Direktorat Keselamatan Kapal Kemenhub, Capt. Maltus Jackline Kapistrano, turut serta dalam diskusi penting yang membahas standar keselamatan kapal dan pengamanan maritim.
Selain Capt. Maltus, delegasi Indonesia juga terdiri dari Kepala Sub Direktorat Angkutan Laut Dalam Negeri, Capt. Hasan Sadili, serta perwakilan dari Pushidros TNI AL, PT Biro Klasifikasi Indonesia, PT Bahtera Adhiguna, dan staf dari Kemenhub serta Kedutaan Besar RI di London.
Sidang MSC kali ini menggarisbawahi beberapa isu penting, termasuk amandemen terhadap Kode IGC (International Code for the Construction and Equipment of Ships Carrying Liquefied Gases in Bulk) dan Kode IGF (International Code of Safety for Ships using Gases or other Low-flashpoint Fuels). Pembahasan ini bertujuan untuk meningkatkan standar keselamatan kapal yang mengangkut bahan berbahaya, dengan penekanan pada teknologi yang lebih aman dan ramah lingkungan.
Dalam kesempatan tersebut, Capt. Maltus menjelaskan bahwa Indonesia mendukung penerapan amandemen IGC secara sukarela, yang nantinya akan diterapkan untuk kapal yang mengangkut gas cair dalam jumlah besar.
“Diskusi ini bertujuan untuk membentuk kelompok perancang yang akan mengembangkan regulasi lebih lanjut, serta memastikan bahwa standar keselamatan kapal sesuai dengan perkembangan teknologi terbaru, termasuk kapal otonom,” ujar Capt. Maltus Jackline Kapistrano, sebagaimana dikutip InfoPublik pada Sabtu (7/12/2024).
Selain pembahasan terkait konstruksi kapal, sidang ini juga membahas langkah-langkah untuk meningkatkan keamanan maritim, termasuk manajemen risiko dunia maya dan penanganan pembajakan dan perampokan bersenjata terhadap kapal. Di tengah meningkatnya ancaman siber, diskusi tentang risiko dunia maya menjadi hal penting, mengingat semakin kompleksnya tantangan di sektor maritim.
“Keamanan maritim global harus diperkuat dengan pemantauan ketat terhadap potensi ancaman, baik fisik maupun siber. Oleh karena itu, kami mendukung pembaruan yang terkait dengan Pedoman Penilaian Keselamatan Formal (FSA), untuk memastikan evaluasi risiko yang lebih akurat dan komprehensif,” tambah Capt. Maltus.
Sidang MSC ke-109 juga mencakup pembahasan tentang pengembangan kapasitas keamanan maritim melalui proyek-proyek global, seperti proyek keamanan pelabuhan yang didanai Uni Eropa, serta inisiatif kontra terorisme global yang didukung oleh PBB. Indonesia menekankan pentingnya koordinasi global untuk melindungi fasilitas pelabuhan dan jalur pelayaran internasional.
Dalam agenda lainnya, Capt. Maltus melaporkan hasil audit GBS (Goal Based Standards) yang telah dilakukan terhadap PT Biro Klasifikasi Indonesia, dengan langkah tindak lanjut dari temuan audit yang diterima dengan baik oleh komite.
Pada akhir sesi, laporan dari sub-komite MSC akan dijadikan pertimbangan untuk tindakan lebih lanjut. Indonesia terus mendukung perbaikan regulasi internasional yang dapat meningkatkan keselamatan dan keamanan maritim, serta memastikan bahwa perkembangan teknologi kapal, termasuk kapal otonom, sejalan dengan standar internasional yang ditetapkan oleh IMO.
“Sidang MSC ke-109 ini menjadi momentum penting bagi Indonesia untuk menyuarakan kepentingan nasional dalam menjaga keselamatan pelayaran internasional dan perlindungan terhadap sektor maritim global,” tutup Capt. Maltus.