Minggu, 30 Maret 2025 9:0:17

H-7 Lebaran 2025, Penumpang Pesawat Domestik Naik 7,7 Persen Berkat Diskon Tiket

: Penumpang angkutan udara domestik nampak memadati Bandara Internasional Soekarno Hatta di Tanggerang jelang angkutan Lebaran 2025. Foto : Kemenhub


Oleh Dian Thenniarti, Rabu, 26 Maret 2025 | 11:11 WIB - Redaktur: Untung S - 104


Jakarta, InfoPublik - Menjelang Lebaran 2025, jumlah penumpang angkutan udara domestik mengalami lonjakan signifikan. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat, pada H-7 Lebaran atau 24 Maret 2025, sebanyak 200.401 penumpang menggunakan transportasi udara, meningkat 7,7 persen dibandingkan tahun lalu.

Peningkatan ini dipengaruhi oleh kebijakan penurunan harga tiket pesawat ekonomi domestik sebesar 13-14 persen yang berlaku selama 15 hari, mulai 24 Maret hingga 7 April 2025, dengan periode pembelian tiket dari 1 Maret hingga 7 April 2025.

Secara kumulatif, jumlah penumpang pesawat domestik dari H-10 hingga H-7 (21-24 Maret 2025) mencapai 722.439 orang, naik 9,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub, Budi Rahardjo, menyatakan bahwa kebijakan diskon tiket pesawat bertujuan untuk meringankan biaya perjalanan masyarakat yang ingin mudik, sekaligus mendorong peningkatan mobilitas selama Lebaran.

"Kami melihat adanya antusiasme tinggi dari masyarakat. Penurunan harga tiket ini telah meningkatkan aksesibilitas penerbangan bagi pemudik dan berdampak pada lonjakan jumlah penumpang udara secara signifikan," ujar Budi sebagaimana dikutip InfoPublik pada Rabu (26/3/2025).

Beberapa bandara utama mengalami kenaikan jumlah penumpang, termasuk Bandara Soekarno-Hatta (CGK), yang melayani 56.060 penumpang pada 24 Maret 2025, naik 7 persen dari tahun lalu. Sementara rute penerbangan domestik tersibuk adalah Jakarta-Medan (CGK-KNO), dengan 5.487 penumpang dan load factor 98,60 persen.

Untuk memastikan kelancaran arus mudik, Kemenhub terus berkoordinasi dengan maskapai penerbangan dan otoritas bandara. Saat ini, tingkat ketepatan waktu penerbangan domestik mencapai 82,47 persen, sementara penerbangan internasional mencapai 86,81 persen.

Selain angkutan udara, berdasarkan data Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2025 menunjukkan bahwa jumlah pemudik yang menggunakan angkutan umum pada H-7 meningkat 0,84 persen menjadi 857.583 orang dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Adapun rinciannya angkutan jalan sebesar 125.545 orang atau turun 1,33 persen, perkeretaapian 307.383 penumpang atau naik 22,62 persen, penyeberangan sebanyak 177.122 penumpang atau naik 22,62 persen, dan angkutan laut 16.906 penumpang atau turun 74, 91 persen.

Secara kumulatif, dari H-10 hingga H-7, total pemudik mencapai 3.622.313 orang, meningkat 35,65 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Moda transportasi yang mengalami peningkatan signifikan adalah kereta api (naik 96,35 persen) dan penyeberangan laut (naik 22,62 persen).

Budi menambahkan, kebijakan Work From Anywhere (WFA) atau Flexible Working Arrangement (FWA) yang diterapkan sejak 24 Maret 2025 dapat membantu mendistribusikan kepadatan pemudik lebih merata.

"Kami harap masyarakat dapat memanfaatkan kebijakan WFA/FWA dan libur sekolah yang dimajukan untuk mengatur jadwal mudik dengan lebih baik, sehingga puncak arus mudik tidak terlalu padat," tutupnya.

Sebagai informasi, Posko Pusat Angkutan Lebaran 2025 berlangsung 24 jam selama 22 hari, mulai dari 21 Maret sampai dengan 11 April 2025. Selain Kementerian Perhubungan, instansi lain yang mengisi posko terdiri dari Kementerian Komunikasi dan Digital, Kementerian Pariwisata, serta Korlantas Polri.

Selain itu juga dari Basarnas, BMKG, KNKT, PT Jasa Marga (Persero), Astra Infra Toll Nusantara, PT Jasa Raharja (Persero), PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), PT Kereta Api Indonesia (Persero), PT KCIC, PT PELNI (Persero), PT Angkasa Pura Indonesia, Perum LPPNPI/AirNav, Senkom Mitra Polri, RAPI dan ORARI.

 

Berita Terkait Lainnya