- Oleh Mukhammad Maulana Fajri
- Rabu, 4 Desember 2024 | 18:11 WIB
: Kemenperin fasilitasi lab uji terakreditasi di Ambon, Maluku/ foto: Humas Kemenperin
Oleh Mukhammad Maulana Fajri, Selasa, 3 Desember 2024 | 21:16 WIB - Redaktur: Untung S - 153
Jakarta, InfoPublik - Dalam mendukung industri yang berkelanjutan, Balai Kementerian Perindustrian (Kemenperin) di Ambon, Maluku telah memiliki laboratorium uji terakreditasi.Fasilitasi itu dilakukan karena sektor industri pengolahan memiliki peranan yang cukup besar dalam menopang pertumbuhan ekonomi Provinsi Maluku.
Pada triwulan III tahun 2024, industri pengolahan mengalami pertumbuhan terbesar daripada sektor lapangan usaha lainnya, yakni mencapai 11,63 persen dibandingkan triwulan yang sama di tahun sebelumnya (y-o-y).
Melalui kontribusi sektor industri tersebut, pada triwulan III-2024, ekonomi di Provinsi Maluku mampu tumbuh hingga 6,23 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (y-o-y) dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) mencapai Rp15,96 triliun.
“Kami berharap kepada para pelaku industri di wilayah Maluku dapat terus mendukung arah kebijakan pemerintah melalui penciptaan nilai tambah dan penumbuhan industri berbasis sumber daya hayati dengan memanfaatkan kekayaan alam yang beragam di Maluku. Hal ini sejalan dengan kebijakan hilirisasi dan industrialisasi yang dicanangkan oleh pemerintah,” ujar Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kementerian Perindustrian, Andi Rizaldi dalam keterangannya, Selasa (3/12/2024).
Andi menyampaikan, pemerintah telah menerbitkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) tahun 2025-2045. RPJPN ini menjadi pedoman bagi seluruh pelaku pembangunan pemerintah dan pelaku pembangunan nonpemerintah sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing untuk mencapai Visi Indonesia Emas 2045.
“Dalam RPJPN telah dipetakan arah pembangunan wilayah nasional. Adapun pembangunan wilayah Maluku untuk 20 tahun mendatang diarahkan sebagai Hub Kemaritiman Wilayah Timur Indonesia melalui pendayagunaan sumber daya kelautan dengan tetap mengoptimalkan sumber daya lainnya berdasarkan prinsip berkelanjutan,” ujarnya
Andi juga menyampaikan, seiring dengan tren dunia saat ini yang mengarah kepada produk hijau, serta persyaratan penerapan praktik berkelanjutan oleh beberapa negara tujuan ekspor seperti Carbon Border Adjustment Mechanism (CBAM) di Uni Eropa, Kemenperin terus mendorong implementasi kebijakan industri hijau.
Industri hijau adalah industri dalam proses produksinya diarahkan untuk melakukan efisiensi penggunaan sumber daya secara berkelanjutan sehingga tetap menjaga kelestarian lingkungan dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Industri hijau dapat diterapkan mulai dari peningkatan efisien sumber daya, penciptaan produk hijau dengan bahan baku ramah linkgungan, pemanfaatan energi bersih, penurunan emisi dan pengendalian limbah B3, penggunaan standar berkelanjutan serta penerapan ekonomi sirkular.
Guna mendukung keberlanjutan sektor industri di wilayah Maluku, Kemenperin melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bawah binaan BSKJI, yakni Balai Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri (BSPJI) Ambon siap untuk memberikan layanan jasa industri terkait dekarbonisasi sektor industri dan peningkatan daya saing industri.
“Layanan untuk mendukung dekarbonisasi sektor industri ini antara lain melalui verifikasi dan validasi emisi gas rumah kaca, sertifikasi industri hijau, dan konsultansi dan bimbingan teknis terkait industri hijau,” ujar Andi. Sedangkan, layanan terkait peningkatan daya saing industri adalah verifikasi TKDN, audit teknologi dan energi, serta pengujian lingkungan.
Adapun salah satu layanan unggulan yang dimiliki oleh BSPJI Ambon dalam mendukung keberlanjutan adalah penyediaan jasa pengujian kualitas udara, lingkungan kerja dan kualitas air serta pengujian air limbah yang telah terakreditasi.
Untuk memperkenalkan layanan jasa unggulannya itu, beberapa waktu lalu, BSPJI Ambon telah menyelenggarakan kegiatan Temu Pelanggan yang menusung tema “Mewujudkan Industri Ramah Lingkungan melalui Layanan Jasa Pengujian Terakreditasi”.
“Tujuan kegiatan temu pelanggan ini adalah untuk memperkenalkan laboratorium lingkungan BSPJI Ambon kepada pelaku industi di Maluku dengan Laboratorium yang sudah terakreditasi dan teregistrasi oleh Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,” ungkap Kepala BSPJI Ambon, Soni Pitriajaya.
Soni menegaskan, BSPJI Ambon sebagai lembaga pemerintah yang bertugas melakukan standardisasi dan pengujian produk industri, berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh pelanggan dari para pelaku industri. “Dengan adanya akreditasi, kami yakin hasil pengujian yang kami berikan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan diakui secara nasional maupun internasional,” ujar Soni.
Soni pun berharap, melalui kegiatan temu pelanggan, para pelaku industri juga dapat semakin memahami pentingnya melakukan pengujian produk untuk menjamin mutu dan keamanan produk yang dihasilkan. “Melalui pengujian ini, kita jadi dapat memastikan bahwa produk yang dihasilkan oleh industri telah memenuhi persyaratan teknis, keamanan, dan lingkungan yang berlaku,” pungkasnya.