- Oleh Mukhammad Maulana Fajri
- Senin, 23 Desember 2024 | 07:51 WIB
: Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza dalam Awarding Gebyar IKMA 2024 di Mal Kota Kasablanka, Jakarta, Kamis (14/11/2024)/ foto: Humas Kemenperin
Oleh Mukhammad Maulana Fajri, Jumat, 15 November 2024 | 05:57 WIB - Redaktur: Untung S - 277
Jakarta, InfoPublik – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya mendorong industri kecil dan menengah (IKM) di Indonesia untuk menjadi lebih berdaya saing dan mampu menguasai pasar domestik maupun internasional. IKM selama ini telah terbukti memainkan peran penting dalam perekonomian nasional, menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Kemenperin menilai pentingnya kolaborasi antara pelaku industri dengan berbagai sektor ekonomi lainnya untuk semakin mengembangkan industri di tanah air. Untuk sektor IKM, Kemenperin terus mendorong terciptanya kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, guna membina, menguatkan, dan memberdayakan IKM, yang akan memberikan dampak positif bagi peningkatan ekonomi nasional.
“Dengan kolaborasi yang baik, IKM dapat mengembangkan produk yang lebih inovatif dan berkualitas tinggi. Jika produk IKM berkualitas tinggi, posisi mereka di pasar akan semakin kuat dan mereka bisa bersaing dengan produk impor,” ujar Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin), Faisol Riza, saat menghadiri Awarding Gebyar IKMA 2024 di Mal Kota Kasablanka, Jakarta pada Kamis (14/11/2024).
Faisol juga mengungkapkan bahwa pelaku IKM memiliki semangat dan jiwa usaha yang tangguh, terbukti saat menghadapi masa pandemi COVID-19. “Pada saat pandemi, hampir semua produk yang kita butuhkan diisi oleh produk IKM, terutama di sektor makanan. Banyak sektor IKM yang bahkan tumbuh di masa tersebut,” tambahnya.
Ia optimistis, IKM akan tetap memainkan peran penting dalam penguatan struktur industri Indonesia dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Saat ini, Indonesia memiliki 4,52 juta unit usaha IKM, yang mendominasi 99,7 persen dari total unit usaha industri. IKM juga menyerap 12,37 juta tenaga kerja (berdasarkan data Sakernas).
Potensi Pasar IKM yang Besar
Faisol menjelaskan bahwa pasar IKM di Indonesia sangat besar dan luas, dengan produk-produk unggulannya bervariasi dari Sabang hingga Merauke. "Ini adalah potensi dan peluang bagi IKM untuk menguasai pasar nasional dan bahkan melakukan ekspor," tuturnya.
Selain itu, IKM Indonesia juga menyumbang 20,97 persen dari total nilai output industri, menunjukkan kontribusinya yang besar terhadap peningkatan nilai tambah produk industri lokal, penyerapan tenaga kerja, dan pemerataan kesejahteraan.
Faisol juga menambahkan bahwa Indonesia memiliki peluang besar dari bonus demografi, dengan sebagian besar penduduk berada dalam usia produktif. Pada 2030, populasi usia kerja Indonesia diperkirakan akan mencapai lebih dari 70% dari total penduduk. “Bonus demografi ini menjadi peluang besar untuk meningkatkan produktivitas, termasuk di sektor IKM,” jelas Faisol.
Gebyar IKMA 2024: Mendorong Kemandirian IKM
Penganugerahan penghargaan pada Gebyar IKMA 2024 diharapkan dapat memberikan optimisme bagi semua kalangan bahwa sektor IKM Indonesia memiliki potensi besar untuk tumbuh mandiri dan menghadapi tantangan zaman. Tema acara ini, “Mendorong Kemandirian IKM melalui Inovasi dan Penguatan Rantai Pasok Industri,” menekankan pentingnya kolaborasi dan pengembangan IKM yang inovatif, berdaya saing, dan mampu mendukung rantai pasok industri.
Faisol juga memberikan apresiasi kepada para pelaku IKM yang meraih penghargaan dalam berbagai program dan kompetisi yang diselenggarakan oleh Ditjen IKMA pada tahun 2024. "Selamat kepada para pemenang, semoga ini menjadi titik tolak untuk menjadikan produk IKM Indonesia unggul dan mendunia,” ujar Faisol.
Pada Gebyar IKMA 2024, Kemenperin melalui Ditjen IKMA menyelenggarakan berbagai rangkaian kegiatan, termasuk pameran produk IKM unggulan dari berbagai program Ditjen IKMA seperti One Village One Product (OVOP), Indonesia Food Innovation (IFI), dan Startup4Industry (S4I). Pameran ini menampilkan produk IKM dari berbagai sektor, termasuk makanan, fesyen, kerajinan, alas kaki, kosmetik, dan teknologi.
Selain itu, Business Matching juga diselenggarakan pada 12-13 November 2024, yang melibatkan 97 calon mitra dan 140 IKM untuk memperkenalkan produk mereka kepada calon buyer. Kegiatan ini bertujuan untuk menjalin kerja sama yang saling menguntungkan antara IKM dan perusahaan besar, serta meningkatkan kemampuan IKM untuk naik kelas.
Salah satu kegiatan penting dalam Gebyar IKMA adalah workshop untuk mengidentifikasi kesiapan IKM dalam mengimplementasikan transformasi ke Industri 4.0. Kegiatan ini diikuti oleh 118 IKM unggulan dan menghasilkan self-assessment yang berguna untuk menilai kesiapan mereka dalam menghadapi tantangan industri modern.
Di akhir acara, 29 IKM menerima penghargaan untuk program kompetisi dan penghargaan yang digelar tahun 2024, termasuk penghargaan untuk IKM OVOP yang menghasilkan produk kelas dunia, IFI untuk inovasi produk pangan, dan Indonesia Fashion and Craft Awards (IFCA) untuk desain fesyen dan kerajinan.
Melalui acara itu, Kemenperin berharap dapat terus memotivasi IKM untuk meningkatkan kualitas produk dan memperluas pasar mereka, baik di dalam negeri maupun internasional.