- Oleh Mukhammad Maulana Fajri
- Kamis, 14 November 2024 | 18:35 WIB
: Peserta program Pertamina UMK Academy 2024. ANTARA/HO-Humas PT Pertamina (Persero)
Oleh Eko Budiono, Rabu, 13 November 2024 | 15:45 WIB - Redaktur: Untung S - 68
Jakarta, InfoPublik - PT Pertamina (Persero) mengajak pelaku usaha mikro dan kecil (UMK), agar bertransformasi menerapkan praktik ramah lingkungan atau hijau agar mampu bersaing di pasar sekaligus ikut menjaga lingkungan dengan menghadirkan kurikulum Go Green dalam program Pertamina UMK Academy 2024.
Hal tersebut disampaikan Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, dalam keterangan resmi, Rabu (13/11/2024).
Fadjar mengatakan selain Go Green, para peserta UMK Academy mempraktikkan langsung prinsip hijau baik dalam proses produksi, pemasaran, hingga optimalisasi manajemen sampah dan limbah produksi.
"Tugas yang diberikan tersebut memicu munculnya ide-ide baru dari para peserta dan bahkan memberi nilai tambah pada limbah yang biasanya mereka buang," ujarnya.
Peserta Pertamina UMK Academy 2024 asal Palembang, Sumsel, Prasetyo Fajar, pemilik Jamajama Project, yang bergerak di bisnis fesyen, mengatakan berawal dari materi Go Green Pertamina UMK Academy, dirinya merintis program pemanfaatan limbah kain sejak Oktober 2024.
Salah satu bentuknya adalah pembuatan keset kaki dari kain bekas, yang mana Jamajama menjadi penyuplai bahan kainnya.
Selanjutnya, hasil produksi keset tersebut dibeli oleh Jamajama untuk dijual kembali.
"Ini sangat membantu ekonomi ibu-ibu, sambil menunggu anak-anak sekolah PAUD, mereka kerja dan itu bisa dapat satu keset. Mengisi waktu luang sambil menghasilkan uang," sebutnya.
Peserta Pertamina UMK Academy 2024 lainnya, produsen cokelat asal Temanggung, Jateng, Uniaga berinovasi menghadirkan produk sabun cuci tangan cair dari olahan kulit kakao yang selama ini menjadi limbah.
Nabila Art Gallery, produsen lampu hias aromaterapi di Sidoarjo mengolah limbah PVC untuk menghadirkan produk kreatif pengharum ruangan.
Sementara, Rumah Tamadun dari Rokan Hilir mengubah minyak jelantah menjadi aneka produk ekonomis seperti lilin aromaterapi, sabun mandi, dan parfum padat.
Peserta lainnya, Kelana Coffee dari Lombok Timur memilih menggunakan sampah kopi hasil roasting menjadi pupuk kompos.
Sementara itu, peserta Pertamina UMK Academy 2024, Ronald Moreno, membuat produk baru seperti aksesoris, produk daur ulang dari kain perca, sisa kain batik.
"Secara jangka panjang penggunaan material yang lebih ramah lingkungan atau mengadopsi proses produksi yang lebih bersih dapat membantu menjaga kualitas lingkungan, yang pada akhirnya menguntungkan masyarakat luas," tutur Ronald.
Sedangkan, Berkah Krawu Indonesia membuat kemasan khusus dari besek mini untuk membungkus makanannya sebagai pengganti kertas minyak.
Fadjar menambahkan sebagai perusahaan energi nasional, Pertamina tak hanya fokus pada bisnis energi, namun juga berperan aktif memberdayakan UMKM yang menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia.
Pertamina juga mengajak seluruh pihak termasuk para pelaku UMKM untuk lebih peduli terhadap lingkungan.
"Dunia, termasuk Indonesia sedang dihadapkan oleh beberapa tantangan yang berkaitan dengan isu lingkungan, di mulai dari perubahan iklim dan kenaikan permukaan laut, polusi udara dan air, hingga persoalan sampah dan limbah di antaranya plastik, pakaian hingga limbah makanan," katanya.
Pertamina UMK Academy dihadirkan Pertamina bertujuan untuk mendorong para pelaku UMK lebih berinovasi dan kreatif dalam produksi hingga pemasaran sehingga bisa semakin maju.