Perbaikan Jalan Daerah di Bali Meningkatkan Konektivitas dan Ekonomi Lokal

: Menko AHY dan Menteri PU Tinjau Program Inpres Jalan Daerah (IJD) TA 2023 di Provinsi Bali/Foto : Biro Komunikasi Publik Kementerian PU


Oleh Farizzy Adhy Rachman, Selasa, 12 November 2024 | 12:41 WIB - Redaktur: Untung S - 270


Jakarta, InfoPublik – Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo dan Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), meninjau implementasi program Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah (IJD) tahun anggaran 2023 di Provinsi Bali. Kunjungan tersebut dilakukan pada Senin (11/11/2024) di ruas Jalan Lembean - Langgahan, Kabupaten Bangli, dengan panjang total 8,61 kilometer (km).

Program IJD itu bertujuan untuk mempercepat peningkatan konektivitas jalan daerah di seluruh Indonesia, sesuai dengan Inpres Nomor 3 Tahun 2023. Menko AHY menjelaskan bahwa peningkatan infrastruktur jalan di Kabupaten Bangli memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat setempat.

"Pekerjaan IJD di Kabupaten Bangli, tepatnya di ruas Jalan Lembean - Langgahan sepanjang 8,61 km, yang sebelumnya lebar 3,5 meter sekarang diperlebar menjadi 5 meter dengan ketebalan sekitar 11 cm. Kami harap hasil pekerjaan ini baik, kuat, dan tahan lama," ujar Menko AHY.

Menko AHY menambahkan bahwa perbaikan jalan ini langsung berdampak pada peningkatan ekonomi lokal dan pengurangan waktu tempuh antar desa. "Jalan ini mempermudah konektivitas antar desa, sehingga waktu tempuh yang tadinya 45 menit kini hanya 15 menit. Ini sangat signifikan bagi masyarakat. Program IJD juga mendukung sektor pertanian, perkebunan, dan pariwisata," tambahnya.

Menteri PU Dody Hanggodo menegaskan bahwa Kementerian PU akan terus melanjutkan program IJD di seluruh Indonesia, terutama di Bali, yang merupakan salah satu destinasi wisata utama. “Konektivitas jalan daerah sangat penting. Ke depannya, kami akan fokus melanjutkan program IJD di tahun 2025 untuk menghubungkan jalan nasional dan daerah yang belum tersambung dengan baik,” ujarnya.

Direktur Preservasi Jalan dan Jembatan Wilayah I, Nyoman Suaryana, menjelaskan bahwa program IJD bertujuan untuk mengatasi kesenjangan kualitas jalan nasional dan jalan daerah. Saat ini, jalan nasional sudah 92 persen mantap, sementara jalan provinsi dan kabupaten masing-masing baru mencapai 73 persen dan 60 persen.

Melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur - Bali, sebanyak delapan ruas jalan daerah di Bali telah dibangun dengan panjang total 34,4 km dan anggaran Rp106,4 miliar. Proyek ini mencakup Kabupaten Bangli, Tabanan, Karangasem, dan Buleleng, dengan fokus utama mendukung sektor pertanian, perkebunan, dan pariwisata. "Seluruh pekerjaan IJD di Provinsi Bali telah selesai 100 persen," jelas Nyoman.

Warga setempat, I Komang Dankayana, mengungkapkan rasa terima kasih kepada Kementerian PU atas perbaikan jalan di desanya. “Kami sangat berterima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto dan Kementerian PU karena kami mendapatkan IJD tahun 2023. Dulu jalan ke kabupaten yang 12 km memakan waktu 45 menit, sekarang hanya 15 menit. Kami berharap ada program lanjutan untuk jalan daerah lainnya,” ujar Komang.

Program IJD memberikan manfaat besar bagi masyarakat Bali dan Indonesia, dengan meningkatkan konektivitas, mendukung ekonomi lokal, serta memperbaiki kualitas hidup warga di daerah yang sebelumnya terisolasi.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Dian Thenniarti
  • Jumat, 22 November 2024 | 09:38 WIB
Menteri PPPA Tekankan Peran Penting Generasi Muda Wujudkan Indonesia Emas 2045
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Kamis, 21 November 2024 | 21:28 WIB
Kementerian PANRB Dorong Pencegahan Korupsi Melalui Transformasi Digital
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Kamis, 21 November 2024 | 21:19 WIB
Perluas Kesempatan Kerja, Menaker Yassierli Buka Jaknaker Expo 2024