- Oleh Fatkhurrohim
- Kamis, 14 November 2024 | 05:50 WIB
: Didampingi Menteri Pekerjaan Umum, Doddy Hanggodo, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (Menko AHY), melakukan kunjungan kerja ke Bendungan Sidan di Kabupaten Badung, Bali, Senin (11/11/2024). Foto. Humas Kemenko Infrastruktur.
Oleh Fatkhurrohim, Senin, 11 November 2024 | 20:50 WIB - Redaktur: Untung S - 423
Bali, InfoPublik – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (Menko AHY), didampingi Menteri Pekerjaan Umum, Doddy Hanggodo, melakukan kunjungan kerja ke Bendungan Sidan di Kabupaten Badung, Bali, pada Senin (11/11/2024).
Kunjungan itu bertujuan untuk meninjau progres pembangunan Bendungan Sidan, yang merupakan salah satu proyek strategis pemerintah untuk memenuhi kebutuhan air baku dan mengatasi masalah banjir di wilayah SARBAGITA (Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan).
Bendungan Sidan, yang mulai dibangun pada 2018, direncanakan akan diresmikan pada November 2024 dengan total biaya mencapai Rp1,59 triliun. Dengan kapasitas volume 5,6 juta meter kubik, bendungan ini diharapkan dapat menyuplai air baku sebesar 1.750 liter per detik, yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan air di kawasan yang padat penduduk dan terus berkembang pesat, seperti Bali.
Selain menyediakan air baku, Bendungan Sidan juga memiliki manfaat ganda, yaitu untuk mengurangi risiko banjir di area seluas 108 hektar dan menghasilkan energi listrik melalui Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) dengan kapasitas 0,65 MW. Keberadaan bendungan ini diharapkan dapat mendukung keberlanjutan pembangunan daerah dan mengurangi dampak banjir, terutama di musim hujan.
Dalam kesempatan tersebut, Menko AHY menegaskan bahwa pembangunan Bendungan Sidan merupakan langkah konkret untuk mengatasi defisit air baku yang diprediksi akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk, pesatnya aktivitas ekonomi, dan perkembangan sektor pariwisata di Bali.
"Seperti yang kita lihat, lingkungan sekitar sangat mendukung, dan kami optimis pada 18 November 2024, bendungan ini akan mulai diisi. Setelah itu, kami akan melakukan uji coba selama empat hari. Jika semua instrumen sudah berfungsi dengan baik, kita akan secara bertahap menaikkan kapasitasnya,” ujar Menko AHY.
Menko AHY juga memberikan apresiasi kepada Kementerian Pekerjaan Umum yang telah bekerja keras untuk menyelesaikan proyek ini tepat waktu. Proyek Bendungan Sidan adalah bagian dari rencana pemerintah untuk membangun 61 bendungan di seluruh Indonesia, dengan sebagian besar di antaranya sudah selesai dibangun.
Menko AHY menambahkan, "Sebagai bagian dari program infrastruktur nasional, bendungan ini tidak hanya sebagai bangunan fisik, tetapi harus memberikan dampak langsung yang dapat dirasakan oleh masyarakat secara luas."
Selain Bendungan Sidan, Menko AHY juga mengungkapkan bahwa enam bendungan lain telah selesai dibangun dan siap diresmikan dalam waktu dekat. Ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk mengatasi permasalahan air dan bencana banjir secara menyeluruh.
Dengan selesainya proyek-proyek ini, pemerintah berharap dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, memperkuat ketahanan pangan, serta mendukung perkembangan sektor-sektor penting lainnya, seperti pariwisata, pertanian, dan industri. Kehadiran bendungan ini juga diharapkan dapat menjadi pendorong pembangunan yang berkelanjutan dan memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat Bali.