- Oleh Fatkhurrohim
- Senin, 2 Desember 2024 | 19:18 WIB
: Menteri Perdagangan Budi Santoso saat memberikan keterangannya setelah melepas Kontainer Ekspor ke-400 Ribu milik Mayora Group di Gudang Mayora Cikupa, Tangerang, Banten pada Selasa (5/11/2024)/Foto : Farizzy InfoPublik
Oleh Farizzy Adhy Rachman, Selasa, 5 November 2024 | 18:59 WIB - Redaktur: Untung S - 244
Serang, InfoPublik – Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menegaskan komitmen pemerintah dalam meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar internasional. Pernyataan itu disampaikan dalam acara pelepasan kontainer ekspor produk Mayora Group yang ke-400 ribu di Gudang Mayora, Cikupa, Tangerang, Banten pada Selasa (5/11/2024).
Dalam pantauan InfoPublik, Mendag menyampaikan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, pelaku usaha, dan masyarakat untuk mengatasi berbagai hambatan dalam ekspor. Menurutnya, sinergi ini sangat penting agar produk Indonesia tidak hanya bersaing di pasar domestik, tetapi juga mampu mendominasi pasar global.
Budi mengungkapkan bahwa angka ekspor Indonesia terus mengalami pertumbuhan, dengan rata-rata peningkatan sekitar 8 persen dalam beberapa tahun terakhir. “Dalam 53 bulan terakhir, ekspor kita semakin stabil. Kami ingin menunjukkan kepada dunia bahwa produk Indonesia berkualitas dan layak untuk masuk ke pasar internasional,” ujarnya.
Dalam acara tersebut, Budi juga menyoroti peran penting sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam ekspor. Ia menegaskan bahwa Kementerian Perdagangan (Kemendag) berkomitmen untuk meningkatkan partisipasi UMKM dalam pasar global. Dengan upaya ini, diharapkan semakin banyak produk UMKM yang dapat memasuki pasar ekspor, yang pada akhirnya turut mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
"Kami bekerja sama dengan pelaku UMKM agar mereka lebih kompetitif dan siap untuk ekspor. Dukungan kami mencakup pelatihan dan peningkatan kualitas produk sehingga dapat bersaing secara internasional," jelasnya.
Menteri Budi juga menyoroti keberhasilan produk makanan dan minuman dari Mayora Group yang telah membuktikan diri mampu bersaing di pasar internasional. Ia menyebutkan bahwa produk kopi Mayora menjadi favorit di Filipina, sementara produk makanan ringan lainnya juga laris di negara-negara seperti Malaysia, India, dan Thailand.
“Saya sangat mengapresiasi Mayora yang telah memberikan kontribusi besar bagi negara. Kami berharap langkah ini bisa diikuti oleh perusahaan-perusahaan lain dan pelaku UMKM,” ungkapnya.
Kemendag saat ini juga sedang mempercepat negosiasi beberapa perjanjian perdagangan internasional untuk mempermudah produk dalam negeri memasuki pasar baru, meskipun dihadapkan dengan banyak tantangan. “Kami terus mengejar proses negosiasi. Meskipun ada kendala, kami tetap berusaha mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan. Harapannya, produk Indonesia bisa lebih mudah masuk ke berbagai negara tanpa terhalang kondisi politik dan ekonomi,” paparnya.
Sementara itu, Presiden Direktur Mayora Group, Andri Sukendra Atmadja, dalam sambutannya mengapresiasi Kemendag, khususnya Direktorat Jenderal (Ditjen) Pengembangan Ekspor Nasional, atas dukungan dalam mengembangkan pasar ekspor Mayora. “Kami telah menerima banyak bantuan, termasuk fasilitas trade expo dan pameran yang memungkinkan kami mendapatkan banyak kontak pembeli yang akhirnya berbuah transaksi,” ujarnya.
Andri menambahkan bahwa Mayora Group tidak hanya berhasil meningkatkan volume ekspor tetapi juga memperluas pasar baru dengan menambah 12 negara tujuan ekspor, sehingga total negara tujuan kini menjadi 103. Ia menyebutkan bahwa ekspor Mayora kini berkontribusi hampir 48 persen dari total pendapatan perusahaan yang mencapai 50 triliun rupiah. “Kadang kontribusi ekspor mencapai 50 persen, tergantung bulannya, tetapi rata-rata 48 persen,” tambahnya.
Acara tersebut turut dihadiri oleh Penjabat (Pj) Gubernur Banten, Al Muktabar; Direktur Industri Makanan dan Minuman, Merry Maryati; Kepala Kantor Bea Cukai Serang, Rahmat Subagio; serta para pejabat penting dan karyawan Mayora Group.